Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada NY.M Di Desa Capgawen Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2017
Pengarang : Khoerun Nisa', Suparni
Kata Kunci   :khoerunnisa
BAB IrnPENDAHULUANrnA. Latar BelakangrnBerdasarkan survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014). Penyebab langsung kematian ibu ialah perdarahan menempati presentase tertinggi penyebab kematian ibu (28%), preeklamsi/eklamsi (24%), infeksi (11%), sedangkan penyebab tidak langsung adalah trauma obstetri (5%), dan lain-lain (11%), anemia dan kekurangan energy kronik (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi merupakan factor kematian utama ibu (Minatunnisa, 2011).rnAngka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2012). Jumlah kasus kematian maternal terbanyak adalah di Kabupaten Brebes sebanyak 61 kasus kematian. Sedangkan kabupaten/kota dengan jumlah kematian maternal paling sedikit adalah kota Magelang dengan 1 kematian. Sebesar 57,61% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,33% dan pada waktu persalinan sebesar 18,06%. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 68,81%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 25,52% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 5,37%. Penyebab kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah adalah perdarahan (17,22%), hipertensi (23,95%), infeksi (4,04%), lain-lain (54,49%) (Riskendes, 2013).rnKehamilan adalah suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati 2007, h.3). Masa kehamilan dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan , triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan ( Saefuddin 2006, h.9). Kehamilan merupakan proses yang alamiah, bila tidak dikelola dengan baik akan memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman.rnAsupan energy dan protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan Kurang Energy Kronik (KEK). Wanita hamil beresiko mengalami KEK jika memiliki LILA <23,5cm. Ibu hamil dengan KEK beresiko melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). KEK juga dapat menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu hamil. Hasil Riskesdes tahun 2013 mendapatkan proporsi ibu hamil umur 15-49 tahun dengan LILA <23,5cm atau beresiko KEK di Indonesia sebesar 24,2 persen. Proporsi terendah di Bali (10,1%) dan tertinggi di Nusa Tenggara Timur (45%) (Riskendes, 2013).rnKurang gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi anemia, kelahiran bayi premature, kematian prenatal, dan sekuele tumbuh kembang dan mortalitas, BBLR, gangguan pertumbuhan sel-sel otak yang dapat berakibat mengganggu Intelectual Quotient (IQ), fungsi kognitif dan psikomotor setelah lahir, gangguan pembentukan system antibody, enzim usus dan daya tahan yang baru bisa dirasakan setelah lahir ( Alexander Lucas, 2016 h.67).rnToxoplasma atau toxoplasmosis sering menjadi hal yang sangat ditakuti dan dikhawatirkan bagi wanita hamil dan yang sedang merencanakan kehamilan. Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut toxoplasma gondi. Toxoplasma gondi adalah protozoa yang dapat ditemukan pada hampir semua hewan dan ungas berdarah panas seperti kotoran kucing, makanan hewan yang kurang masak, kemudian kurangnya kebersihan dilingkungan sekitar. Sekitar 30% - 60% dari populasi dunia adalah diperkirakan mengalami infeksi Toxoplasma kronis. Sebenarnya, prevalensi bervariasi antar negara (dari 10 sampai 80%) dan sering dalam suatu negara tertentu atau antara komunitas yang berbeda di wilayah yang sama (Pappas G, 2009).rnMedia penularan infeksi toxoplasma pada kasus maternal primer yang terjadi pada kehamilan, parasit bisa ditularkan dari placenta dan menyebabkan cacat pada janin berupa gangguan penglihatan atau keguguran spontan. Pada umumnya, infeksi toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira 10-20% kasus infeksi toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan dilakukan pada ibu-ibu sebelum dan selama maa hamil serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi toxoplasma.rnHasil penelitian melaporkan dari 228 ibu hamil yang diperiksa, angka kejadian ibu hamil yang di dalam darahnya positif terinfeksi toxoplasma adalah 14,25%. Dari ibu-ibu yang terinfeksi itu didapatkan, 4 persalinan prematur, dan 1 kasus dengan kelainan saat lahir. Hasil survei kesehatan rumah tangga yang dilakukan juga menemukan angka prevalensi zat anti terhadap toxoplasma pada wanita-wanita hamil sebesar 60,01%. Sedangkan jumlah penderita penyakit pada hewan-hewan yang hidupnya dekat dengan manusia dagingnya dikonsumsi manusia menunjukkan angka prevalensi yang cukup tinggi yakni 15-75% (Riskendes, 2013).rnPada wanita hamil yang mengalami infeksi primer toxoplasma selama kehamilan dapat mengakibatkan keguguran dan juga kelainan pada janin, seperti hidrosefalus, mikrosefalus, anesefalus, serta bisa mengakibatkan retardasi mental, retinokorioditis, dan kebutaan. Toxoplasma dapat juga mengakibatkan cacat seumur hidup, kematian pada bayi (Siswanto, 2010).rnIntrauterine growth retardation (IUGR) Pertumbuhan janin terhambat ditentukan bila berat janin kurang dari 10% dari berat yang harus dicapai pada usia kehamilan tertentu. Biasanya perkembangan yang terhambat diketahui setelah 2 minggu tidak ada pertumbuhan. Pertumbuhan janin yang terlambat dalam uterus bisa mencerminkan adanya insufiensi kronis intrauterine, anomali fetal yang tidak bisa dikoreksi atau tidak lebih dari satu variasi yang normal, Beberapa diantaranya mempunyai kelainan kongenital (Hakimi, 2010 h.570). Adapun penyebab terjadinya IUGR adalah Hipertensi dalam kehamilan, Gemelli, Anomali janin/trisomy, Sindrom antifosfolipid, SLE, Infeksi rubella, sifilis, CMV, Penyakit jantung, Asma, Gaya hidup : merokok, narkoba, Kekurangan gizi-ekonomi rendah. Tanda mengalami IUGR secara ultrasonografi mungkin sudah dapat diduga lebih awal dengan adanya boimetri dan taksiran berat badan janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan, pemeriksaan tinggi fundus uteri lebih rendah dari 3cm dari tinggi fundus uteri yang sesuai dengan usia kehamilan. Biometri yang menetap terutama pengawasan lingkar abdomen, diameter biparietal yang tidak bertambah, oligohidramion (Prawirohardjo, 2010 h.695).rnPersalinan adalah proses pengeluaran (kelahiran) hasil konsepsi yang dapat hidup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar. Dikatakan persalinan normal jika presentasi janin letak belakang kepala dan berlangsung tanpa bantuan alat-alat atau pertolongan, serta tidak melukai ibu dan bayi. Pada umumnya persalinan berlangsung kurang dari 24jam (Sondakh dkk, 2013 h.2).rnPersalinan yang berakhir dengan pelahiran kurang dari 2 jam setelah awitan kontraksi uterus (David 2008, h.165). Penyebab kejadian ini dalah terlalu kuatnya kontraksi dan kurang lunaknya jaringan mulut rahim. Kasus seperti ini terjadi pada ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari sekali (anak kedua dan seterusnya) (Anggarani 2013, h. 185). Resiko dari partus presipitatus sendiri ialah dapat terjadi rupture uteri atau laserasi yang luas pada serviks serta disertai perdarahan dari tempat implantasi plasenta (Anggarani 2013, h. 185).rnNifas merupakan sebuah fase setelah ibu melahirkan dengan rentan waktu kira-kira selama 6 minggu. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta keluar sampai alat-alat kandungan kembali normal sebelum hamil. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis (Purwati E, 2012h.1).rnPada tahun 2012 angka kematian ibu yang tercatat di Kabupaten Pekalongan berdasarkan laporan dari bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten Pekalongan sebesar 184 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Pekalongan, 2012). Dibandingkan tahun 2011 maka Angka Kematian Ibu Kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan dimana AKI tahun 2011 sebesar 105/100.000 kelahiran hidup.rnBerdasarkan data yang penulis dapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2016 jumlah seluruh ibu hamil 15,036 orang, terdapat 1624 ibu hamil (29,12%) mengalami KEK (Kurang Energi Kronik). Di puskesmas Kedungwuni I memiliki sasaran ibu hamil sebanyak 856 orang (5,59%), terdapat 49 (16,3%) ibu hamil mengalami KEK. Terdapat ibu bersalin secara normal sebanyak 848 orang dan bersalin di fasilitas kesehatan.rnBerdasarkan hasil tersebut, maka penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.M di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan Tahun 2017â€.rnrnB. Rumusan MasalahrnBerdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ny.M di desa capgawen sesuai dengan menejemen, kompetensi dan kewenangan bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 ?â€.rnrnC. Ruang LingkuprnMengingat pentingnya asuhan yang diberikan pada ibu hamil secara di lingkup wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni 1, maka penulis membatasi dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul Asuhan Kebidanan pada Ny.M di Desa Capgawen Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1.rnrnD. Tujuan Penulisanrn1. Tujuan UmumrnPenulis dapat melakukan asuhan kebidanan pada Ny.M selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas sesuai dengan menejemen, kompetensi dan kewenangan bidan.rn2. Tujuan khususrna. Dapat melakukan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny.M dengan infeksi Toxoplasma di Desa Capgawen Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan tahun 2017.rnb. Dapat melakukan asuhan kebidanan ibu bersalin normal pada Ny.M di Desa Capgawen Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan tahun 2017.rnc. Dapat melakukan asuhan kebidanan ibu nifas pada nifas Ny.M di Desa Capgawen Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan tahun 2017.rnrnE. Manfaat Penulisanrn1. Bagi PenulisrnMeningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan asuhan kebidanan selama kehamilan persalinan, dan nifas.rn2. Bagi Institusi PendidikanrnDapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Prodi DIII Kebidanan.rnrnrn3. Bagi Lahan PraktikrnSebagai masukan dalam memberikan pelayanan pada ibu selama kehamilan, persalinan dan masa nifas.rnrnF. Metode Pengumpulan DatarnBeberapa tehnik pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain :rn1. Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana penulis mendapatkan data, keterangan atau informasi secara lisan, atau bercakap-cakap berhadapan muka secara langsung, baik dengan cara door too door ataupun ditempat pelayanan kesehatan dimana Ny.M periksa.rn2. Pengamatan ObservasirnObservasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang dapat dilakukan dengan cara melihat, mendengar dan mencatat sejumlah data taraf aktivitas atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang dialami pada Ny.M.rn3. Pemeriksaan FisikrnYaitu pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis atau berurutan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki secara keseluruhan dengan prosedur pemeriksaan meliputi : inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan pemeriksaan lain.rnrnrn4. Studi DokumentasirnYaitu pengumpulan dan mempelajari catatan-catatan resmi, bukti-bukti, atau keterangan yang ada. Catatan-catatan tersebut seperti hasil laboratorium dan buku KIA.rn5. Studi PustakarnYaitu melakukan studi pustaka dengan mengambil dari buku-buku, internet literatur guna memperkaya khasanah ilmiah yang mendukung pelaksanaan studi kasus.rn6. Pemeriksaan Laboratoriumrna. Pemeriksaan HemogoblinrnPemeriksaan hemogoblin dilakukan terhadap Ny.M pada masa kehamilan dan pada masa nifas yang bertujuan untuk mendeteksi adanya masalah anemia pada kehamilan dan masa nifas.rnb. Pemeriksaan UrinernPemeriksaan urine dan kadar albumin dalam urine sehingga diketahui apakah ibu menderita preeklamsi atau tidak.rnrnG. Sistematika PenulisanrnSistematika dalam penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari 5 BAB yaitu :rnBAB I PENDAHULUAN : Berisi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan, manfaat, metode dan sistematika penulisan.rnBAB II TINJAUAN PUSTAKA : Membahas mengenai konsep dasar medis dan konsep dasar kebidanan.meliputi Kehamilan , Kurang Energi Kronik (KEK), Intrauterine Growth Retardation (IUGR), TORCH, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Berat Lahir Rendah, Nifas, Manajemen Kebidanan, Landasan Hukum dan Standar Pelayanan.dan kompetensi bidan di Indonesia.rnBAB III TINJAUAN KASUS : Berisi tentang penerapan asuhan kebidanan Ny.M di desa Capgawen wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan yang dilakukan oleh penulisan, yang terdiri dari pengkajian dan asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.rnBAB IV PEMBAHASAN : Berisi tentang pengolaan kasus yang diberikan pada klien berdasarkan teori yang ada.rnBab V PENUTUP : berisi simpulan dan saranrnDaftar Pustaka.rnLampiran.rnrnrnrnrnrn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2017 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |