Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEPERAWATAN PRE DAN POST OPERASI EKSTERPASI LIPOMA DI CRURIS PADA Ny. F DI RUANG FLAMBOYAN RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

Pengarang : Aisy Khafidzoh, Tri Sakti Wirotomo, Nuniek Nizmah Fajriy

Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN PRE DAN POST OPERASI EKSTERPASI LIPOMA DI CRURIS PADA Ny. F DI RUANG FLAMBOYAN RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

Tumor mempunyai beberapa pengertian, tumor dalam arti luas adalah setiap benjolan abnormal pada tubuh tanpa melihat penyebabnya, misalnya benjolan pada dahi karena terbentur benda keras atau pembengkakan akibat akibat infeksi. Sementara itu, tumor, dalam arti sempit disebut juga neoplasma, yakni pertumbuhan sel atau jaringan baru di luar kendali tubuh (Sjamsuhidajat 2010, h. 176). Menurut Rendy dan Margareth (2012, h. 87) memaparkan bahwa lipoma merupakan tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors) yang berasal dari jaringan lemak (adipocytes).rn Lipoma adalah tumor adipose dan jaringan lemak yang umumnya ditemukan pada jaringan sub kutan dari kepala, leher, bahu, dan punggung. Lipoma tumbuh lambat dan jinak. Kebanyakan lipoma asimtomatik, dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik dan tidak memerlukan perawatan. Tumor ini dapat ditemukan pada jaringan yang lebih dalam seperti septa intermuskuler, organ abdomen, rongga mulut, rongga telinga, dan thorax. Lipoma ditemukan pada semua jenjang usia kebanyakan umur 40 dan 60 tahun. Tidak menimbulkan nyeri, bulat, dan mudah digerakkan dengan karakterisktik lembut. Kebanyakan lipoma tidak memerlukan terapi khusus kecuali timbul secara cepat, ataupun menimbulkan rasa nyeri (Andra, 2011).rn Sekitar 1% dari populasi umum, tumor ini dapat terjadi pada segala umur, tetapi yang paling umum pada usia pertengahan, lipoma sering muncul pada orang umur 40-60 tahun, jarang ditemukan pada anak-anak, tetapi tumor ini dapat terjadi sebagai bagian dari sindrom Bannayan-Zonana penyakit bawaan (Ricki, 2013). Angka kejadian lipoma di dunia cukup rendah, karena lipoma berasal dari sel-sel lemak yang dipisahkan oleh fibrous yang longgar dan jarang sekali ditemukan pada seseorang. Seperti disebutkan di atas bahwa 1% dari populasi umum, kebanyakan lipoma hanya dijumpai pada usia 40-60 tahun, tumbuh secara lambat, umumnya tumor jinak, tidak menimbulkan nyeri, bulat, dan mudah digerakkan dengan karakteristik lembut. Namun rnlipoma tidak boleh disepelekan, karena banyak jenis tumor lain yang gejala dan bentuknya menyerupai lipoma yang mungkin lebih berbahaya dari pada lipoma. Selain itu, kemampuan lipoma untuk muncul di berbagai organ dan jaringan tubuh perlu diperhatikan. Kadang, bila ukurannya terlalu besar maka dapat menimbulkan rasa nyeri atau gangguan dalam menggerakkan suatu bagian tubuh. Hal ini terjadi karena lipoma yang besar dapat menekan dan mengiritasi saraf-saraf tepi kecil di seluruh bagian tubuh kita. Namun yang lebih sering adalah gangguan kosmetik yang diakibatkan lipoma ini sehingga dapat mengganggu rasa percaya diri seseorang (Andra, 2011).rn Tindakan untuk lipoma adalah dengan operasi minor pengambilan massa lipoma secara utuh. Operasi bersifat penyembuhan dan tidak ada tindakan tambahan lainnya. Tindakan eksterpasi merupakan suatu tindakan untuk mengeluarkan tumor kecil misalnya atheroma, lipoma, fibroma, klavus, dan sebagainya (Oswari, 2000 h. 44).rn Namun tumor jinak ini ternyata mulai menunjukkan “taringnya” dan memberikan ancaman yang cukup serius kepada penderitanya. Kemampuannya untuk tumbuh di berbagai tempat ternyata tidak memberikannya batasan untuk tumbuh di daerah-daerah vital seperti otak dan saraf tulang belakang. Andra (2011), mencatat pernah melakukan operasi suatu tumor pada otak yang ternyata muncul sebagai lipoma pada 3-4 pasien. Tidak jarang pula ditemukan lipoma yang berada di antara saraf tulang belakang. Lipoma yang jinak ini bila tumbuh di otak atau saraf tulang tentunya akan memberikan ancaman gangguan fungsi yang penting. Kelumpuhan, gangguan bicara, gangguan merasa merupakan salah satu di antaranya. Tindakan pengangkatan lipoma yang relatif tidak sulit bila terletak di bawah kulit, akan menjadi rumit bila terletak di dalam otak atau saraf tulang belakang. Pengambilan secara utuh akan menjadi sulit karena ancaman mencederai sel-sel saraf sehat di sekitarnya.rn Lipoma bisa juga menyakitkan jika tumor lemak ini tumbuh dan ditekan di dekat saraf, atau jika banyak mengandung pembuluh darah (Kevin, 2011). Pengobatan lipoma bisa dilakukan dengan cara pembedahan atau sedot lemak, namun memang tidak jarang berubah menjadi ganas jika benar-benar tidak menjaga. Mengenai operasi pembedahan maka akan dilakukan dengan mengangkat lipoma dengan sayatan. Sedangkan pada sedot lemak maka operasi akan dilakukan dengan cara penyedotan lemak yang ada di dalam benjolan lipoma tersebut. Namun, sekarang memang sedang dikembangkan juga teknik gelombang ultrasonik yang dapat menghancurkan lemak di benjolan lipoma tersebut (Mayasari, 2014).rn Berdasarkan data dari rekam medis RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, angka kejadian lipoma pada periode 1 Januari sampai 31 Desember 2013, dari seluruh pasien rawat inap sebanyak 80 pasien lipoma dengan rincian 43 pasien (53,75%) perempuan dan 37 pasien (46,25%) laki-laki. Kemudian pada periode 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2014, dari seluruh pasien rawat inap sebanyak 52 pasien lipoma dengan rincian 27 pasien (51,92%) perempuan dan 25 pasien (48,07%) laki-laki Hal ini membuktikan bahwa angka kesakitan terjadi lebih sering pada perempuan. Selama periode tahun 2014 ini terjadi penurunan kasus lipoma dari pada periode sebelumnya. Hal ini sudah cukup baik, tetapi perlu ditingkatkan kembali upaya dalam penekanan angka kejadian lipoma saat ini, untuk itu perawat berperan dalam pemberian asuhan keperawatan.rn Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan Pre dan Post Operasi Eksterpsi Lipoma Pada Ny. F di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 “.rn

Referensi

-