ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. W DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KESESI 1
Pengarang : Nurjanah, Nina Zuhana, Sst, Fitriyani, S
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN, ANEMIA DALAM KEHAMILAN, PERSALINAN, MASA NIFAS, BAYI BARU LAHIR
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar Belakang Masalahrn Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Menurut WHO, memperkirakan lebih dari 585.000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak reproduksivitasnya (Saifuddin, 2007, h. 1). Dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini masih jauh dari yang diharapkan mengingat target MDGs yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Namun hal tersebut masih terus diupayakan melalui berbagai upaya terobosan untuk mengatasinya (Depkes RI, 2009, h.1). rn Penyebab kematian ibu dibagi menjadi penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab kematian ibu secara langsung di Indonesia, seperti halnya di negara lain adalah perdarahan (28%), hipertensi dalam kehamilan (24%), infeksi (11%), abortus tidak aman (5%), dan persalinan lama (5%) (Depkes RI, 2009, h.1). Penyebab tak langsung kematian ibu antara lain adalah anemia, kurang energi kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu†(terlalu muda/tua, sering dan banyak) (Saifuddin, 2007, h. 6).rn rnrn Perdarahan obstetrik masih memegang peran penting sebagai penyebab utama kematian maternal, sekalipun di negara maju, terutama pada kelompok sosial-ekonomi lemah (Wiknjosastro, 2008, h. 493). Kasus perdarahan yang terjadi mencakup selama kehamilan, persalinan sampai nifas, namun yang menjadi faktor penyebab kematian maternal adalah perdarahan postpartum, baik perdarahan postpartum primer maupun sekunder. Efek perdarahan bergantung pada volume darah dan kadar hemoglobin yang selanjutnya disingkat Hb. rn Kadar Hb penting dalam kasus perdarahan terutama dalam kapasitas mengangkut oksigen guna mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat. Bila kadar Hb ibu hamil rendah, maka akan mengakibatkan otot-otot uterus kekurangan oksigen sehingga terjadi kegagalan kontraksi otot uterus menyebabkan pembuluh darah di uterus terbuka dan terjadilah perdarahan. Konsentrasi hemoglobin di bawah batas normal pada ibu hamil, yaitu kurang dari 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan kurang dari 10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga dapat menyebabkan anemia dalam kehamilan. rn Ibu hamil sangat berpotensi mengalami anemia selama kehamilan. Menurut WHO menyatakan bahwa 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan (Saifuddin, 2007, h. 281). Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia dalam kehamilan disebut “potenstial danger to mother and child†(potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba, 2010, h. 237). rn Angka kejadian anemia dalam kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Simanjuntak mengemukakan bahwa sekitar 70% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia akibat kekurangan gizi. Pada pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang diderita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi. selain itu di daerah perdesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi, kehamilan dan persalinan dengan jarak berdekatan, dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah (Manuaba, 2010, h. 238). rn Anemia dalam kehamilan bukan tanpa risiko. Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Seringkali defisiensi Fe bersifat multipel dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi, gizi buruk, atau kelainan herediter seperti hemoglobinopati. Ketika memasuki persalinan, ibu yang anemia dengan konsentrasi hemoglobin yang rendah (di bawah 10 g/dl) dapat memperngaruhi penurunan yang lebih cepat lagi jika terjadi perdarahan. Anemia berkaitan dengan penyebab terjadinya atoni uterus serta retensi plasenta dan merupakan faktor pencetus yang meningkatkan risiko terjadinya perdarahan postpartum. Setelah persalinan, dengan lahirnya plasenta dan perdarahan, ibu akan kehilangan zat besi sekitar 900 mg. Saat laktasi, ibu masih memerlukan kesehatan jasmani yang optimal sehingga dapat menyiapkan ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dalam keadaan anemia, laktasi tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik (Manuaba, 2010, h. 238).rn Hasil survei anemia ibu hamil pada 15 kabupaten pada tahun 2007 bahwa prevalensi anemia di Jawa Tengah adalah 57,7%, angka ini masih lebih tinggi dari angka nasional yakni 50,9%. (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2009). Sedangkan di kabupaten Pekalongan jumlah ibu hamil yang mengalami anemia dalam kehamilan selama tahun 2011 tercatat sebanyak 17,37% kasus.rn Data dari bagian KIA Puskesmas Kesesi 1 menyebutkan dari jumlah sasaran ibu hamil yang periksa kehamilan baik ke puskesmas maupun ke bidan desa sebanyak 703 ibu hamil selama tahun 2011, 9,67% diantaranya mengalami anemia, 4,98% mengalami KEK, 0,99% mengalami Ketuban Pecah Dini (KPD), 0,85% mengalami CPD (Cephalo Pelvic Disporpotion,), 0,71% mengalami kehamilan serotinus, 0,28% mengalami haemorrhagia. Desa yang mengalami anemia terbanyak adalah desa Kalimade, yakni 45,83% dibanding desa lain seperti desa Sidosari sebanyak 34,04%, desa Ujungnegoro sebanyak 18,18%, desa Mulyorejo sebanyak 6%, desa Sukorejo sebanyak 5,88%, desa Sidomulyo sebanyak 1,64%.rn Banyaknya kasus anemia di Indonesia dan berbahayanya bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya melatarbelakangi penulis mengambil kasus anemia ringan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kesesi 1 tahun 2012.rnrnB. Perumusan Masalahrn Dari latar belakang dirumuskan masalah sebagai berikut :rn “Bagaimana Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ny.W dengan anemia ringan yang dilaksanakan dengan benar di Puskesmas Kesesi I tahun 2012?â€rnrnC. Ruang Lingkuprn Sebagai batasan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, penulis hanya membatasi tentang asuhan kebidanan pada Ny.W dengan anemia ringan di Puskesmas Kesesi I yang dilaksanakan mulai tanggal 15 Februari 2012 sampai dengan 11 Juni 2012 di wilayah kerja Puskesmas Kesesi 1 tahun 2012.rnrnD. Penjelasan Judulrn Untuk menghindari adanya kesalahpahaman tentang maksud judul karya tulis ini, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu.rn Penulis menjelaskan tentang :rn1. Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. (Sofyan, 2009, h. 126)rn2. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Wiknjosastro, 2008, h. 213).rn3. Ny.W adalah seorang klien berusia 28 tahun, hamil 28 minggu, hamil anak kedua, pernah melahirkan satu kali, dan belum pernah keguguran. Merupakan salah satu ibu hamil yang mengalami anemia ringan dan periksa di bidan desa yang masih dalam lingkup wilayah kerja Puskesmas Kesesi I.rn4. Anemia ringan adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah 9-10 gr% (Manuaba, 2010, h. 239).rn5. Puskesmas Kesesi I merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Pekalongan yang disertai dengan fasilitas rawat inap.rn Dengan demikian yang dimaksud dengan judul karya tulis ilmiah ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang bidan kepada Ny.W yang mempunyai masalah kehamilan dengan anemia ringan dan memeriksakan dirinya ke Puskesmas Kesesi I.rn rnrnE. Tujuan Penulisanrn Tujuan penulisan ini antara lain :rn1. Tujuan umumrn Mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny.W secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan dan nifas dengan menerapkan manajemen kebidanan sesuai dengan kompetensi dan wewenang bidan.rn2. Tujuan khususrna. Dapat melakukan asuhan kebidanan pada Ny. W selama kehamilan dengan anemia di Puskesmas Kesesi 1 tahun 2012.rnb. Dapat melakukan asuhan kebidanan pada Ny. W selama persalinan dengan kala II lama di Puskesmas Kesesi 1 tahun 2012.rnc. Dapat melakukan asuhan kebidanan pada Ny. W selama masa nifas normal di Puskesmas Kesesi 1.rnd. Dapat melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny. W dengan diare di Puskesmas Kesesi 1 tahun 2012.rnrnF. Manfaat Penulisanrn1. Bagi penulisrna. Dapat mengerti, memahami dan menerapkan asuhan kebidanan pada Ny.W meliputi masa kehamilan, persalinan dan nifas.rnb. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya tentang anemia dalam kehamilanrnc. Dapat meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada Ny.W meliputi masa kehamilan, persalinan dan nifas.rn2. Bagi lahan praktikrnDapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny.W dari hamil sampai nifas.rn3. Bagi Institusirna. Dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa menguasai asuhan kebidanan pada Ny. W.rnb. Sebagai bahan acuan untuk penulisan selanjutnya yang berkaitan dengan anemia.rn4. Bagi masyarakatrna. Memberikan informasi yang lebih memadai tentang anemia dalam kehamilan.rnb. Agar masyarakat mampu mengetahui lebih dini dan dapat menganggulangi lebih awal gejala dan tanda dari anemia pada ibu hamil.rnrnrnrnrnG. Metode Penulisanrn Secara garis besar pengumpulan data yang akan digunakan untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah Asuhan Kebidanan meliputi :rn1. WawancararnAdalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan secara lisan dari seseorang (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face).rn2. ObservasirnAdalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan.rn3. Pemeriksaan FisikrnPemeriksaan fisik merupakan metode untuk mengetahui keadaan fisik klien baik dalam keadaan fisiologis maupun keadaan patologis yang dilakukan secara sistematis dan lengkap dengan inspeksi, palpasi, perkusi, maupun auskultasi.rn4. Studi DokumentasirnDokumentasi adalah pengumpulan bukti dan keterangan, pengolahan dan penyimpanannya dalam ilmu pengetahuan. rn5. Pemeriksaan PenunjangrnAdalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mendukung penegakkan diagnosa seperti pemeriksaan laboratorium, rontgen, USG, dan lain-lain.rn6. Studi kepustakaanrnStudi kepustakaan adalah metode pengumpulan data dari literatur-literatur untuk memperkaya kajian teoritis dan memperoleh informasi yang diperlukan.rnrnH. Sistematika PenulisanrnDi dalam penulisan makalah ini, terdiri dari 5 BAB yaitu :rnI. PENDAHULUANrnBerisi tentang tentang gambaran awal mengenai permasalahan yang akan dikupas, yang terdiri terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, penjelasan judul, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.rnII. TINJAUAN TEORIrnBerisi tentang konsep dasar medis dan konsep dasar kebidanan.rnIII. TINJAUAN KASUS rnBerisi pengelolaan kasus yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan varney dan didokumentasikan dengan model SOAP.rnIV. PEMBAHASAN rnMendeskripsikan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien berdasarkan teori yang ada.rnrnV. PENUTUP rnTerdiri dari simpulan dan saran. rnDaftar pustaka. rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2012 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |