HUBUNGAN ANTARA PERSONAL HYGIENE SISWA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CACINGAN DI SDN 02 WONOKERTO WETAN KECAMATAN WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN
Infeksi cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang termasuk Indonesia. Prevalensi cacing di Indonesia
masih cukup tinggi, tingginya angka prevalensi ini berhubungan erat dengan
beberapa faktor diantaranya Indonesia terletak di daerah iklim tropik yang
merupakan tempat ideal bagi perkembangan telur cacing, kebiasaan hidup
kurang sehat seperti kebiasaan buang air besar di sembarang tempat dan
tanpa alas kaki, serta penduduk yang kurang mampu mempunyai risiko tinggi
mudah terkena infeksi cacing, salah satu diantaranya ialah cacing perut yang
ditularkan melalui tanah. Cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya
kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas penderitanya sehingga
secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian, karena menyebabkan
kehilangan karbohidrat dan protein serta anemia, sehingga menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh dengan kemunduran kemampuan belajar dan
produktivitas kerja (Rempengan, 2007: 226).
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan (2006) penyakit cacingan
tersebar luas, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Angka infeksi tinggi,
tetapi intensitas infeksi (jumlah cacing dalam perut) berbeda. Menurut
Sardjono (2008) menyatakan hasil survei pada tahun 2006 angka prevalensi
cacingan sebanyak 60%, 21% diantaranya menyerang anak usia SD dan rata-
rata kandungan cacing per orang enam ekor. Ini berpengaruh terhadap asupan
karbohidrat dan gizi penderita. Hasil penelitian sebelumnya (2002-2003),
pada 40 SD di 10 provinsi menunjukkan prevalensi antara 2,2 % hingga 96,3
%, sedangkan untuk semua umur berkisar antara 40% - 60%. Daerah endemi
dengan insiden Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura tinggi salah
satunya di daerah kumuh kota Jakarta, infeksi Ascaris trichiura dan Trichuris
trichiura sudah ditemukan pada bayi yang berumur kurang dari satu tahun.
Pada umur satu tahun Ascaris lumbricoides dapat ditemukan berkisar antara
80-100% diantara kelompok-kelompok anak tersebut; untuk Ascaris
trichiura angkanya lebih rendah sedikit, yaitu 70%. Usia anak yang termuda
mendapat infeksi Ascaris lumbricoides adalah 16 minggu, sedangkan untuk
Trichuris trichiura adalah 41 minggu (Gandahusada, dkk, 2006: 24).
Referensi
-
| Properti | Nilai Properti |
|---|---|
| Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
| umpp.pekalongan@yahoo.com | |
| Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
| Telepon | (0285) 7832294 |
| Tahun | 2012 |
| Kota | Pekalongan |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Negara | Indonesia |