ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA Tn. F KHUSUSNYA Ny. T DI DESA SIMBANG KULON KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Mukaromah, Herni Rejeki, Sigit Praso
Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA Tn. F KHUSUSNYA Ny. T DI DESA SIMBANG KULON KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN
A. Latar belakangrnHipertensi merupakan suatu peningkatan tekanan darah dalam arteri. Hipertensi dihasilkan dari dua faktor utama yaitu jantung yang memompa dengan kuat dan arteriola yang sempit sehingga darah mengalir menggunakan tekanan untuk melawan dinding pembuluh darah(Widyanto FC & Triwibowo c 2013, h. 114). rnHipertensiatau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai the sillent killer (pembunuh diam-diam) karena penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita hipertensi. Hipertensi juga dikenal sebagai heterogeneouse group disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur, sosial, dan ekonomi. Hipertensi juga merupakan faktor resiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini karena dapat memicu terjadinnya gagal jantung kongestif serta penyakit serebrovaskuler (Widyanto FC & Triwibowo c 2013, h. 113). rnPenduduk dewasa di semua negara 10-30% penduduknyamengalami penyakit hipertensi, dan sekitar 50-60% penduduk dewasa dapat dikategorikan sebagai mayoritas utama yang status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat di kontrol tekanan darahnya. Penyakit hipertensi ini tahun demi tahun terus mengalami peningkatan. Tidak hanya di indonesia, namun juga di dunia. Sebanyak 1 miliar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita penyakit ini. Bahkan, diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 miliar menjelang tahun 2025. Oleh karena itu, diperlukan penanganan serius untuk menekan angka kematian pada penderita hipertensi (Adib M,2009, h. 70).rnPrevalensi pasien hipertensi di Indonesia berdasarkan survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004 mencapai 15,6% (Ahyana N 2011, h. 10). Angka-angka prevalensi hipertensi di Indonesia menunjukan bahwa di daerah pedesaan masih banyak penderita hipertensi yang belum terjangkau oleh tenaga kesehatan. Baik dari segi temuan kasus (case-finding) maupun penatalaksanaan pengobatan, jangkauannya masih sangat terbatas. Hal ini masih ditambah dengan tidak adanya keluhan dari sebagian besar penderitahipertensi. Prevalensi terbanyak berkisar 6% sampai dengan 15%, tetapi ada pula wilayah dengan angka ekstrem yang rendah, seperti di Ungaran, Jawa tengah (1,8%), Lembah Baliem Pegunungan Jaya Wijaya, Irian Jaya (0,6%), dan Talang sumatra barat17,8% (Ardiansyah M2012, h. 54-55). Sedangkan menurut Riset kesehatan dasar (Riskesdas 2013), prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%.rnBerdasarkan dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) tahun 2014 di Kabupaten Pekalongan terdapat 9825 yang menderita hipertensi. Sedangkan dari data Puskesmas Buaran mencatat ada 299 orang yang menderita hipertensi selama tahun 2014 dan pada tahun 2013 terdapat 429 orang. Di Kelurahan Simbang Kulon sendiri terdapat 45 orang yang menderitaHipertensi.rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |