ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.C DI DESA GETAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015
Pengarang : Afil Mahfiana, Pujiati Setyaningsih, Nur Chabib
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Data WHO (world Health Organization) 40% menyebutkan kematian maternal dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Ibrahim,2010 h.131).rnAnemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11g/dl selama masa kehamilan pada trimester 1 dan 3 dan kurang dari 10 g/dl pada trimester 2 dan post partum. Menurut penelitian, ibu hamil dengan anemia paling banyak di sebabkan oleh kekurangan zat besi (Fe) serta asam folat dan vitamin B12. Pemberian makanan atau diet pada ibu hamil dengan anemia pada dasarnya ialah memberikan makanan yang banyak mengandung protein, zat besi, asam folat dan vitamin B12 (Proverawati, 2009 h;76).rnAnemia pada kehamilan dapat menyebabkan abortus, persalinan prematur, pertumbuhan janin terhambat, mudah terjadi infeksi, perdarahan antepartum dan ketuban pecah dini. Sedangkan pada persalinan dapat terjadi gangguan his atau kekuatan mengejan. (Manuaba, 2007. h.39). Ibu hamil dengan anemia dapat menyebabkan adanya gangguan kelainan his yaitu tidak adanya kontraksi yang timbul saat persalinan, sehingga perlu dilakukan penatalaksanaan yang baik yaitu dengan dilakukan induksi persalinan. Dalam penatalaksanaannya dilakukan pemantauan denyut nadi, takanan darah, kontraksi ibu hamil, dan periksa denyut jantung janin (DJJ) untuk mengetahui kesejahteraan janin dan kemajuan persalinan (Prawiiroharjo 2010, h.10).rnHasil persalinan pada wanita hamil yang menderita anemia defisiensi besi terjadi 12-28% angka kematian janin, 30% kemaatian perinatal, dan 7-10% angka kematian neonatal. Mengingat besarnya dampak buruk dari anemia defisiensi zat besi pada wanita hamil dan janin, maka perlu perhatian yang cukup, dan dengan diagnosa yang cepat serta penatalaksanaan yang tepat komplikasi dapat di atasi serta akan mendapat prognosa yang lebih baik (Ibrahim, 2010 h.131).rnMasa kehamilan, persalinan, dan dilanjutkan dengan nifas merupakan masa yang paling kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan akan timbul masalah dan penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan kesehatan, bahkan dapat menyebabkan kematian dari 50% kematian nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Untuk mendeteksi dini adanya komplikasi yang terjadi pada masa nifas dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan tindaklanjut tindakan bila mana ditemukan penyulit dan atau komplikasi (Lisnawati,2013 h.165).rnIbu hamil dengan anemia pada janin dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin, kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR. Pada bayi yang dilahirkan akan mengalami penurunan kecerdasan intelejensi (Kristiyanasari, 2010 h. 67).rnBerdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2014, dari 16.310 ibu hamil di Kabupaten Pekalongan terdapat 2234 (13,7%) ibu hamil dengan anemia, sedangkan diwilayah kerja puskesmas Wonopringgo terdapat 780 ibu hamil dan 57 (7,31%) mengalami anemia. Dengan adanya kejadian anemia pada ibu hamil maka perlu dilakukan antenatal care secara rutin untuk menemukan dan menentukan keadaan patologis sedini mungkin sehingga dalam menghadapi proses persalinan tidak terjadi kegawatdaruratan ataupun komplikasi lainnya.rnMelihat dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk memberikan asuhan secara komprehensif sejak masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan neonatus pada kasus Ny.C 27 tahun G2P1A0 di desa Getas Wilayah kerja Puskesmas Wonopringgo.rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |