Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.E di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II
Pengarang : Yani Maita Ayum, Risqi Dewi Aisyah, Lia Dwi Prafit
Kata Kunci   :hamil dengan usia kurang dari 20 tahun
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang seperti di Indonesia. Di Negara Indonesia komitmen dan perkembangan yang terjadi secara internasional tersebut berpengaruh pada langkah yang dilaksanakan Indonesia dalam menangani masalah kematian ibu. Diantaranya di negara miskin sekitar 25-50 % kematian wanita usia subur disebabkan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya ( Saifuddin 2009,hh.3-4).rnData World Health Organisation (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahun sejumlah 500 orang perempuan meninggal dunia akibat kehamilan dan persalinan, fakta ini mendekati terjadinya satu kematian setiap menit. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, mendapatkan AKI sebesar 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup, angka ini naik tajam dibandingkan hasil SDKI 2007 AKI sebesar 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Perkawinan di usia dini dianggap erat kaitannya dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia (Harjanti 2014, h.1).rnPenyebab angka kematian ibu sangat kompleks namun penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya dinegara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia serta kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5 % kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Selain itu keadaan ibu sejak pra-hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Penyebab tidak langsung kematian ibu ini antara lain adalah anemia, kurang energi kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu†( terlalu muda/tua, sering dan banyak ( Saifuddin 2009,h. 6).rnPada keadaan 4 terlalu yaitu diantaranya ibu hamil dengan usia terlalu muda. Penyulit pada kehamilan wanita usia telalu muda ini lebih tinggi dibandingkan kurun waktu reproduksi sehat antara usia 20 dan 30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin. Keadaan tersebut akan semakin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan (stress) psikologis, sosial, ekonomi,sehingga memudahkan terjadi keguguran, persalinan premature, berat badan lahir rendah (BBLR), kelainan bawaan, mudah terjadi infeksi karena keadaan gizi yang buruk, anemia kehamilan, keracunan kehamilan (pre-eklampsia atau eklampsia ), dan menyebabkan kematian ibu yang tinggi ( Manuaba 2010, hh.235-236). rnPenyebab kematian ibu tertinggi yaitu anemia karena anemia dapat menyebabkan gangguan kehamilan maupun persalinan, seperti perdarahan, infeksi, kesulitan saat bersalin. Anemia juga berbahaya bagi janin karena janin dapat lahir prematur atau lahir dengan cadangan zat besi yang kurang ( Indiarti 2007, h.81). Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda atau kurang dari 20 tahun disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda. karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis (Bhebe 2013, h.1).Anemia pada kehamilan dapat berkelanjutan hingga masa nifas karena dampak persalinan dan kelahiran dapat membuat ibu terlihat pucat dan lelah selama sehari atau beberapa hari. (Saifuddin 2009, h.421).rnAsuhan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga dan masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya atau asuhan antenatal ( Salmah 2006, h.1).Antenatal care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting diketahui oleh ibu hamil karena dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Keuntungan yang lain yaitu untuk menjaga agar selalu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau adanya resiko-resiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan resiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin (Mufdlilah 2009, h.5). rnMenurut data yang diperoleh dari Puskesmas Kedungwuni II didapatkan 433 ibu hamil pada periode Januari sampai November 2014. Dari total 433 ibu hamil didapatkan ibu hamil faktor resiko dengan usia < 20 tahun yaitu 16 (3,7 %) dan ibu hamil yang mengalami anemia yaitu 104 (24 %). Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. E di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan.â€rnrn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |