KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUANG MELATI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATANG KABUPTEN BATANG
Pengarang : Riska Yunitasari, Nuniek Nizmah Fajriyah, Rita Dwi Hartan
Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN CKD
BAB IrnPENDAHULUANrnA. Latar BelakangrnSemakin meningkatnya arus globalisasai yang berkembang pesat di segala bidang, membawa perubahan pada perilaku gaya hidup masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya perubahan konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi lingkungan. Perubahan gaya hidup masyarakat tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular. Salah satunya adalah Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan proses kerusakan ginjal selama rentang waktu lebih dari tiga bulan. Pada kasus tersebut, ginjal kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal (Muhammad, 2012).rnBerdasarkan estimasi World Health Organization (WHO), secara global lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit Chronic Kidney Disease (CKD). Sekitar 1,5 juta orang harus menjalani hidup bergantung pada cuci darah. Sementara itu, di Indonesia, saat ini terdapat sekitar 70.000 penderita Chronic Kidney Disease (CKD) yang memerlukan cuci darah (Siswono, 2008).rnIndonesia adalah termasuk negara dengan tingkat penderita gagal ginjal yang cukup tinggi. Menurut data dari Persatuan Nefrologi Indonesia (Perneftri), diperkirakan ada 70 ribu penderita gagal ginjal di Indonesia, namun yang terdeteksi menderita gagal ginjal kronis tahap terminal dari mereka yang menjalani cuci darah (hemodialisa) hanya sekitar empat ribu sampai lima ribu saja. Menurut Sri Soedarsono, ketua Yayasan Pembina Asuhan Bunda (YPAB) Rumah Sakit Khusus Ginjal (RSKG), “Saat ini, dari jumlah penderita gagal ginjal mencapai 4.500 orang, banyak penderitarn4rnyang meninggal dunia akibat tidak mampu berobat dan cuci darah, yang biayanya sangat mahal†(Syamsir & Iwan, 2007).rnBerdasarkan data Depkes RI (2005) diketahui 10 penyebab kematian terbanyak penyakit tidak menular sebagai berikut stroke (4,87%), perdarahan intrakranial (3,71%), septisemia (3,18%), gagal ginjal (3,16%), jantung (2,67%), diabetes melitus (2,16%), hipoksia intrauterus (1,95%), radang susunan saraf (1,86%), gagal jantung (1,77%) dan hipertensi (1,62%).rnKasus gagal ginjal di Jawa Tengah yang tertinggi adalah kota Surakarta 1497 kasus (25.22 %) dan yang kedua adalah Kabupaten Sukoharjo yaitu 742 kasus (12.50 %) (Dinkes Jateng, 2008). Di RSUD Kabupaten Batang untuk kasus Chronic Kidney Disease (CKD) pada tahun 2014 sebanyak 325 penderita dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu 339 penderita. Berdasarkan data prevalensi dari RSUD Batang pada kasus Chronic Kidney Disease (CKD) yang mengalami peningkatan penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini karena penyakit Chronic Kidney Disease (CKD) bisa di cegah secara dini dengan cara menerapkan gaya hidup sehat, berdasarkan alasan tersebut maka penulis mengambil judul Asuhan Keperawatan pada Tn. K dengan Chronic Kidney Disease (CKD) di Ruang Melati RSUD Batang.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2016 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |