ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.S DI DESA KWAYANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI 1 KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
Pengarang : Karunia Widowati, Fitriyani
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.S DI DESA KWAYANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI 1 KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnKehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan telah melakukan hubungan seksual dengan seseorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Kebutuhan selama kehamilan berbeda-beda untuk setiap individu dan juga dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi sebelumnya (Proverawati 2009, h. 37).rnDiperkirakan pada tahun 2015 orang dewasa yang mengalami overweight akan mencapai 2,3 miliar sedangkan yang obesitas sebesar 700 juta orang (Adviran dkk, 2010). Saat ini obesitas mendapat perhatian yang serius karena jumlah penderitanya yang semakin meningkat termasuk didalamnya adalah wanita pada usia produktif dan jumlah penderita obesitas pada wanita hamil juga meningkat sekitar 18,5% sampai dengan 38,3%. rnPenyebab ibu hamil dengan obesitas dapat dipicu oleh beberapa faktor genetik, psikis, obat-obatan, perkembangan dan juga lingkungan (Adriani 2012, hh 119-123). Wanita hamil dengan obesitas sangat beresiko untuk mengalami penyakit-penyakit seperti hipertensi dalam kehamilan, gestasional diabetes, gangguan pernafasan dan tromboemboli (Yao dkk, 2014). Untuk mencegah adanya komplikasi, maka dilakukan antenatal care sesuai dengan rnstandar pelayanan kebidanan yakni standar 3 tentang identifikasi ibu hamil, standar 4 tentang pemeriksaan dan pemantauan antenatal, serta standar 5 tentang palpasi abdominal (Pudiastuti 2011, h. 63). rnPentingnya asuhan kehamilan dikaitkan dengan status gizi adalah sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor risiko kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan dunia (WHO). Antenatal care untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin (Huliana, 2009). Pemanfaatan perawatan prenatal diketahui bervariasi lintas-sectional dengan karakteristik sosiodemografi, terutama ras/ etnis, pendidikan, usia, dan status perkawinan (Charles, 2008).rnPentingnya asuhan persalinan ialah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi (Saefudin, 2009 h.101). Fokus asuhan kebidanan pada ibu bersalin adalah persalinan bersih dan aman, serta mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi. Fokus yang diutamakan pada asuhan ibu bersalin adalah partograf, managemen aktif kala III, serta mencegah hipotermi pada bayi baru lahir. Asuhan ini lebih pada pendekatan pencegahan terjadinya komplikasi daripada menunggu terjadinya komplikasi (Sondakh, 2013).rnSetelah kelahiran bayi dan plasenta, ibu mengalami suatu periode pemulihan kembali kondisi fisik dan psikologinya. Diharapkan pada periode 6 minggu setelah melahirkan adalah semua sistem dalam tubuh ibu akan pulih rndari berbagai pengaruh kehamilan dan kembali pada keadaan sebelum hamil (Anggraini 2010, h.31). Masa nifas merupakan masa yang paling efektif bagi bidan untuk menjalankan perannya sebagai pendidik, agar tidak timbul berbagai masalah yang mungkin saja akan berlanjut pada komplikasi masa nifas (Purwanti 2012, h.1).rnSetelah bayi dilahirkan dan berhasil beradaptasi dari intra ke eksterna bayi harus harus dijaga tetap hangat. Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme, baik selama proses persalinan maupun beberapa saat sertelah bayi lahir. Oleh sebab itu,, diharapkan penolong persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan kompeten serta dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada neonatus (usia 0-28 hari). Dalam pelayanan kesehatan neonatus, bayi, dan anak balita selain melakukan pemeriksaan keadaan neonatus, bayi dan anak balita petugas juga mampu memberikan konseling kepada ibu tentang perawatan neonatus bayi, dan anak balita di rumah.rnData Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2017 diketahui dari 27 puskesmas menunjukan jumlah ibu hamil sebanyak 17.300. Jumlah ibu hamil di Puskesmas Kedungwuni I sebanyak 926 dengan resiko tinggi sebanyak sebanyak 24,41% (226 orang). Selama tahun 2017 di wilayah Kabupaten Pekalongan prevelensi persalinan normal sebanyak 95,7%. Selama bulan Desember tahun 2017 persalinan yang dilakukan di Puskesmas Kedungwuni I sebanyak 31 orang.rn rnBerdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul “ Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S di Desa Kwayangan Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2018â€rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2018 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |