Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

Penerapa Fisioterapi Dada Terhadap Frekuensi Pernafasan Pada Pasien TB Paru

Pengarang : Osa Lyana Sita, Tri Sakti Wirotomo

Kata Kunci   :Fisioterapi Dada, Frekuensi Pernafasan, Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis yaitu kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau di berbagai organ tubuh yang lainnya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Gejala dari tuberkulosis paru dapat berupa sesak nafas disertai batuk berdahak yang menyebabkan meningkatnya frekuensi pernafasan. Tujuan dari studi kasus ini untuk menurunkan frekuensi pernafasan pada pasien tuberkulosis dengan dilakukan fisioterapi dada. Fisioterapi dada merupakan suatu tindakan untuk membantu pengeluaran sputum dengan cara dilakukan perkusi maupun vibrasi agar dapat memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru terganggu. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan membandingkan asuhan keperawatan pada dua pasien tuberkulosis paru yang dilakukan tindakan fisioterapi dada selama 3 hari dan dilakukan 2 kali dalam sehari selama 3-5 menit. Hasil studi kasus menunjukan ada perubahan frekuensi pernafasan pada kedua pasien setelah dilakukan fisioterapi dada, pada pasien 1 sebelum dilakukan tindakan fisioterapi dada rata-rata frekuensi pernafasan 28 x/menit, setelah dilakukan rata-rata 26 x/menit, pada pasien 2 sebelum dilakukan fisioterapi dada rata-rata 31 x/menit, setelah dilakukan fisioterapi dada rata-rata 28 x/menit. Simpulan dari studi kasus ini bahwa terapi fisioterapi dada dapat menurunkan frekuensi pernafasan pada pasien tuberkulosis paru. Saran dari penulis untuk tenaga keperawatan yaitu agar perawat dapat menerapkan fisioterapi dada untuk menurunkan frekuensi pernafasan pada pasien tuberkulosis paru.

Referensi

-