KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. R DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA KRESNA (P.10) RSJ PROF. DR.SOEROYO MAGELANG
Pengarang : Rizki Agung Pratomo, Nurul Aktifah, Mokhamad Arif
Kata Kunci   :agung
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnMenurut WHO kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadinya (Yosep, 2007). Definisi kesehatan jiwa dan gangguan jiwa adalah bahwa sehat-sakit dan adaptasi-maladaptasi merupakan konsep yang berbeda. Tiap konsep berada pada rentang yang terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang adaptasi-maladaptasi berasal dari sudut pandang keperawatan. Jadi, seseorang yang mengalami sakit baik fisik maupun jiwa dapat beradaptasi terhadap keadaan sakitnya. Sebaliknya, seseorang yang tidak didiagnosis sakit mungkin memiliki respon koping yang maladaptif. Kedua rentang ini menggambarkan model praktik keperawatan dan medis yang saling melengkapi (Gail. W. Stuart, 2006). Keperawatan jiwa adalah suatu bidang praktik keperawatn yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmu dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya (Depkes RI, 1990 dalam Kusumawati Farida dan Hartono Yudi, 2011 hal 6).rn rnSelama Januari hingga September 2011, penderita sakit jiwa di Jawa Tengah mencapai 426 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 386 orang penderita sakit jiwa telah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ), sedangkan 40 penderita sakit jiwa belum tertangani. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dari 426 orang penderita sakit jiwa tersebut, sebanyak 77 orang berasal dari wilayah eks Karisedenan Pekalongan. Eks Karisedenan Pekalongan memberikan kontribusi sebesar 18% terhadap jumlah penderita sakit jiwa di Jawa Tengah (Suara Pantura, Kamis, 1 Desember 2011, hal L).rnBerdasarkan data yang diperoleh dari RSJ prof. dr. Soeroyo Magelang dari bulan Januari hingga Agustus tahun 2011, di bangsal pria dan wanita dengan jumlah penderita 8838 jiwa. Pasien dirawat diruang inap terdapat pasien dengan halusinasi sebanyak 4527 atau 51,22% dan menduduki peringkat pertama. Untuk resiko perilaku kekerasan mengalami peningkatan tiap bulannya dan menempati urutan kedua setelah halusinasi dengan jumlah total 2128 atau 24,1 %. Harga diri rendah sebanyak 836 atau 9,46% menempati peringkat ketiga. Defisit perawatan diri sebanyak 736 atau 8,33% menempati peringkat keempat. Isolasi sosial menarik diri sebanyak 478 atau 5,40% menempati peringkat kelima. Dan untuk perilaku kekerasan menduduki peringkat keenam dengan jumlah 133 atau 1,50%. rnPerilaku kekerasan merupakan salah satu respons terhadap stresor yang dihadapi oleh seseorang. Respons ini dapat menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang ditimbulkan, penanganan pasien perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga yang profesional (Keliat B. A., Akemat.,2009). Pada keadaan yang sulit hampir semua pasien dapat bertindak kejam dan menimbulkan resiko pada keselamatannya sendiri atau orang lain. Tidak semua kedaruratan melibatkan gangguan psikotik. Gangguan neurotik seperti ansietas akut atau gangguan panik dapat menimbulkan kekacauan atau perilaku yang berbahaya. Penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang dapat menigkatkan kerentanan pasien, perilaku yang berisko serta kecenderungan melakukan kekerasan. Peningkatan bunuh diri pada laki-laki usia muda akhir-akhir ini tampaknya terjadi lebih karena faktor sosial dan psikologis dari pada gangguan mental yang telah dikenali (Davies, Teifion., & Craig, TKJ.,2009).rnBerdasarkan keterangan tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat judul Karya Tulis Ilmiah “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn. R Dengan Resiko Perilaku Kekerasan di Wisma Kresna (P.10) Rumah Sakit Jiwa prof. dr. Soeroyo Magelangâ€. rnrnB. Tujuan PenulisanrnAgar lebih konkritnya apa yang ingin dicapai dalam karya tulis ini, penulis mengemukakan pokok tujuan penulisan sebagai berikut :rn1. Tujuan UmumrnMendapatkan gambaran dan pengalaman nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan masalah utama resiko perilaku kekerasan melalui pendekatan proses keperawatan di Wisma Kresna (P.10) Rumah Sakit Jiwa prof. dr. Soeroyo Magelang.rn2. Tujuan Khusus rna. Melakukan pengkajian pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan secara komprehensif.rnb. Menentukan masalah keperawatan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan.rnc. Merencanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasanrnd. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasanrne. Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus pada pasien dengan resiko perilaku kekerasanrnf. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat serta dapat mencari solusinya.rng. Menentukan evaluasi pada pasien dengan resiko perilaku kekerasanrnh. Mendokumentasikan penerapan proses keperawatan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan.rnrnC. Manfaat Penulisanrn1. Bagi penulisrna. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan asuhan keperawatan jiwa.rnb. Dapat menerapkan asuhan keperawatan jiwa dengan resiko perilak
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 0 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |