Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY I DI DESA TOSARAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN


Pengarang : Lailatul Labiybah Al-fathimiy, Suparni, Risqi Dewi Aisy


Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan tolak ukur untuk menilai keberhasilan upaya kesehatan ibu dan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan masyarakat karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. AKI di Indonesia pada tahun 2019 menunjukkan 305 per 100.000 kelahiran hidup. Secara umum mengalami penurunan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup selama periode 1991-2015, namun data ini masih jauh dari target Sustainable Development Goal’s (SDG’s) tahun 2030 yaitu dengan menurunkan AKI sebanyak 70 per 100 ( Kemenkes RI 2020). Salah satu penyulit kehamilan yaitu anemia, anemia terjadi pada ibu hamil karena jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan berkurangnya pengiriman oksigen ke setiap sistem jaringan tubuh, anemia dapat menyebabkan berbagai tanda dan gelaja tetapi biasannya anemia ringan tidak menimbulkan gejala. Anemia biasa terjadi pada ibu hamil karna terjadi proses hemodilusi (pengenceran darah) dengan peningkatan volume sel darah sebesar 18% sampai 30% dan hemoglobin sekitar 19% akan mengakibatkan secara fisiologis terjadi anemia pada kehamilan, dari keadaan tersebut ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan mengonsumsi tablet tambah darah minimal 90 butir selama hamil. Jika anemia terjadi secara terus menerus tidak diatasi maka tubuh akan beradaptasi untuk mengimbangi perubahan sehingga tidak muncul tanda gelaja sampai anemia tersebut menjadi berat (Amini et al, 2018). Dampak dari anemia adalah abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim/Intrauterin Grow Restriction (IUGR), terkena infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini, saat persalinan dapat menyebabkan gangguan his, kala I dalam persalinan dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar, pada masa nifas terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi, serta berkurangnya produksi Asi (Pratiwi, 2019). Pada pelayanan antenatal terpadu, seorang bidan juga haruas mampu memberikan pelayanan dan dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal. Mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani proses persalinan yang normal (Kemenkes RI 2016, h.3). Pada tahun 2020 di Indonesia ibu hamil yang menjalani persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 86% dan masih terdapat 3,8% persalinan yang ditolong tenaga kesehatan namun tidak dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes RI 2020). Asuhan pada saat persalinan berperan penting untuk mencegah terjadinya persalinan prematuritas, kekuatan mengejan terganggu dan his tidak adekuat, kala I lama, kala II lama, masalah pada kala III dan kala IV. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi komplikasi pada persalinan adalah dengan melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) secara rutin minimal 4x selama kehamilan. (Kemenkes RI 2018, h.24). Pelayanan kesehatan pada ibu bersalin yaitu pelayanan kesehatan persalinan dengan ditolong minimal 2 orang bidan yang dilakukan sesuai dengan standar Persalinan Normal (APN). Pada tahun 2020 di Indonesia ibu hamil yang menjalani persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan sebesar 86% dan masih terdapat 3,8% persalinan yang ditolong tenaga kesehatan namun tidak dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes RI 2020). Setelah masa persalinan seorang ibu akan mengalami masa nifas. Masa nifas tidak kalah penting dengan masa ketika hamil, karena pada masa ini organ reproduksi mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan persalinan (Pratami 2016, h.281). Dampak anemia postpartum diantaranya menurunkan kemampuan fisik, kelelahan, infeksi masa postpartum, dan kondisi ini bisa menyebabkan postpartum blues dan terjadinya depresi postpartum (Garrido, et.al, 2017). Pada penelitian ini hampir seluruh ibu postpartum mengalami anemia ringan adalah ibu multipara dan dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang asupan nutrisi yang dibutuhkan selama nifas (Yuliani 2020). Asuhan yang diberikan tidak hanya untuk ibu melainkan juga diberikan untuk bayi dan neonatus agar mencegah dan mendeteksi secara dini masalah yang mungkin akan timbul. Walaupun selama persalinan terfokus pada ibu tetapi persalinan akan dikatakan berhasil jika bayi dilahirkan dengan keadaan yang optimal. Jika terjadi komplikasi pada bayi ataupun neonatus perlu dilakukan asuhan yang sesuai. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi komplikasi pada neonatus dengan kehamilan risiko tinggi diantaranya dengan melakukan kunjungan neonatus sesuai dengan jadwal kunjungan neonatus (Sondakh 2014). Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2020 dari data 27 Puskesmas menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil sebanyak 16.738 ibu hamil. Sedangkan jumlah ibu hamil di Puskesmas Kedungwuni I sebanyak 872 (5,2%) dengan jumlah ibu hamil normal sebanyak 63,5%. Berdasarkan data yang diperoleh jumlah persalinan normal yang dilakukan di Puskesmas Kedungwuni I serta di tolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 93,4%. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk menyusun Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. I di Desa Tosaran Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2022”.

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2022
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia