Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

PENETAPAN KADAR BETAKAROTEN DALAM BUAH TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM MILL.) BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT TUMBUHNYA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Pengarang : Dwi Erni Fadhilah, Achmad Vandian Nur

Kata Kunci   :Penetapan Kadar, β-karoten, Buah Tomat, Spektrofotometri UV-Vis

Kualitas metabolit sekunder dalam tumbuhan salah satunya ditentukan oleh ketinggian tempat tumbuhnya, dalam tanaman tomat metabolit sekunder yang berpotensi sebagai aktivitas antioksidan salah satunya disebabkan oleh β-karoten. β-karoten adalah pigmen berwarna merah-orange yang sangat berlimpah pada tanaman dan buah-buahan. β-karoten merupakan senyawa organik dan diklasifikasikan sebagai suatu terpenoid, β-karoten juga merupakan salah satu antioksidan yang dapat mencegah penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar β-karoten dalam buah tomat berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) yang diambil di Kabupaten Banjarnegara, Batang dan Pekalongan. Pengujian secara kualitatif menggunakan metode Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase gerak kloroform dan etil asetat (7:3). Pengujian secara kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 461 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat sampel positif mengandung β-karoten. Kadar β-karoten dalam sampel yang diteliti yaitu sampel A (±1206 mdpl) sebanyak 5,642 mg/100 gr, sampel B (±845 mdpl) sebanyak 7,986 mg/100 gr, sampel C (±548 mdpl) sebanyak 11,128 mg/100 gr dan sampel D (±76 mdpl) sebanyak 3,792 mg/100 gr, sehingga dapat diketahui bahwa kadar β-karoten tertinggi terdapat pada sampel C dengan ketinggian ±548 mdpl dan kadar β-karoten terendah terdapat pada sampel D dengan ketinggian ±76 mdpl. Faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, pH, ketinggian tempat dan temperature sangat berpengaruh terhadap kandungan β-karoten.

Referensi

-