Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.S DI DESA PUCUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIRTO 1 KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2024


Pengarang : Difa Risana, Fitriyani


Kata Kunci   :

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator utama untuk menilai
keberhasilan program kesehatan ibu di Indonesia. AKI adalah semua kematian
dalam ruang lingkup periode kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan
oleh pengelolaannya. AKI di Indonesia terjadi penurunan dari 390 per 100.000
kelahiran hidup selama periode 1991-2020. AKI pada tahun 2020 menunjukkan
189 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini hampir mencapai target RPJMN 2024
sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup. Namun data ini belum mencapai target
Sustainable Development Goals (SGDs) pada tahun 2030 yaitu dengan
menurunkan AKI sebanyak 70 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian
pada tahun 2022 menunjukkan 3.572 kematian di Indonesia terjadi penurunan
dibandingkan tahun 2021 sebesar 7.389 kematian.(Kemenkes RI, 2022)
Berdasarkan penyebab langsung dan tidak langsung AKI, sebagian besar
kematian ibu pada tahun 2022 disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan
sebanyak 801 kasus, perdarahan sebanyak 741 kasus perdarahan yang dipicu oleh
beberapa hal diantaranya adalah Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia,
kelinan jantung sebanyak 232 kasus, dan penyebab lain lain sebanyak 1.504
kasus. Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia mempunyai risiko kesakitan
yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu
hamil normal (Hidayanti & Fitriyani, 2021).
Organisasi Kesehatan Dunia whorld helath organisastion melaporkan bahwa
prevalensi KEK pada kehamilan secara global tahun 2019 yaitu sebesar 35-
75%. WHO juga mencatat 40 % kematian ibu di negara berkembang berkaitan
dengan kekurangan energi kronis. Adapun negara yang mengalami kejadian KEK
pada ibu hamil tertinggi adalah Bangladesh yaitu 47%, sedangkan Indonesia
merupakan urutan ke empat terbesar setelah India dengan prevalensi 35,5% dan
yang paling rendah adalah Thailand dengan prevalensi 15 –25% (WHO, 2015
dalam Silawati dkk, 2019).
Data dari hasil laporan kinerja Ditjen Kesehatan masyarakat tahun 2023
melaporkan bahwa persentase ibu hamil KEK di Indonesia sebesar 16,2%.
Persentasi ibu hamil dengan KEK yang tertinggi adalah di Provinsi Papua sebesar
23,8% dan yang terendah adalah di Provinsi Sumatera Utara sebesar 7,6%
(Kemenkes, 2017 dalam Silawati dkk, 2024).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada masa kehamilan didahului dengan
risiko kejadian KEK dan ditandai dengan rendahnya cadangan energi dalam
jangka waktu cukup lama. Diagnosa KEK dapat ditegakan dengan cara
pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LILA) untuk mengetahui tingkat status gizi
pada ibu. Pemeriksaan ini wajib dilakukan saat kunjungan pertama, dan untuk
pemantauan gizi bisa dilakukan setiap bulanya. Dikatakan KEK jika pemeriksaan
LILA didapatkan hasil kurang dari 23,5 cm (Kementerian Kesehatan RI, n.d.).
KEK dapat menimbulkan risiko dan komplikasi bagi ibu antara lain
perdarahan, anemia, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan serangan
penyakit infeksi. Selain itu, KEK memengaruhi proses persalinan yang dapat
mengakibatkan persalinan prematur, persalinan sulit dan lama, perdarahan setelah
persalinan, serta meningkatkan risiko persalinan melalui pembedahan. Ada pula
pengaruh KEK terhadap proses tumbuh kembang janin, yaitu dapat menyebabkan
keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatus, berat badan lahir rendah (BBLR),
anemia pada bayi, cacat bawaan, serta pertumbuhan dan perkembangan otak janin
terhambat (Indrasari et al., 2022; Tumanggor & Siregar, 2022).
Salah satu dampak dari KEK yaitu anemia. Anemia pada ibu hamil
didefinisikan jika kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl. ibu hamil yang KEK
cenderung lebih banyak mengalami anemia dibandingkan tidak terjadi anemia. ini
disebabkan karena pola konsumsi dan absorbsi makanan yang tidak seimbang
selama kehamilan. Nutrisi sangat mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Jika ibu
hamil selama kehamilannya tidak mengkonsumsi gizi seimbang, baik
makronutrien maupun mikronutrien maka ibu hamil beresiko mengalami
gangguan gizi atau dapat terjadinya kekurangan energi kronis yang dapat
mengakibatkan terjadinya anemia ( Fidyah dkk, 2014)
Prevalensi anemia masih tinggi dibuktikan dengan data WHO tahun
2018 yaitu secara global. Prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh Asia
sebesar 48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %.
Indonesia sendiri menurut Riskesdas pada tahun 2018 didapatkan sebanyak
48,9%, hal ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu
sekitar 37,1% (Bunga & Shinta, 2023)
Anemia ini pada ibu hamil dapat mengakibatkan pasokan nutrisi dan daya
tahan tubuh janin berkurang. Anemia menjadi penyakit yang membahayakan
saat kehamilan karena dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan angka
kesakitan berupa risiko bayi berat lahir rendah (BBLR), perdarahan, dan
dapat menyebabkan kematian maternal.Keadaan ibu hamil dengan anemia ini
dapat memengaruhi fungsi imun ibu. Ibu yang anemia juga akan
memengaruhi respon tubuh ibu terhadap infeksi. Gangguan keseimbangan
antara produksi dari matrix metalloproteinase(MMP) dan tissue inhibitor of
metalloproteinase(TIMP) akan terjadi, sehingga mengakibatkan terjadinya respon
inflamasi dari selaput ketuban, sehingga hal ini mengakibatkan mudahnya
selaput ketuban menipis dan pecah ( I Gusti dkk, 2020).
Ketuban pecah dini (KPD) yaitu pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Pada kehamilan aterm atau kehamilan lebih dari 37 minggu sebanyak
8-10% ibu hamil akan mengalami KPD, dan pada kehamilan preterm atau
kehamilan kurang dari 37 minggu sebanyak 1% ibu hamil akan mengalami KPD.
KPD dapat menyebabkan infeksi yang dapat meningkatkan kematian ibu dan anak
apabila periode laten terlalu lama dan ketuban sudah pecah. KPD pada ibu hamil
primi jika pembukaan kurang dari 3 cm dan kurang dari 5 cm pada ibu hamil
multipara. Penyebab KPD masih belum jelas akan tetapi KPD ada hubungannya
dengan hipermotilitas rahim yang sudah lama, selaput ketuban tipis, infeksi,
multipara, disproporsi, serviks inkompeten, dan lain-lain. ( I Gusti dkk, 2020).
dapat memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan dari konsumen atas
pelayanan yang telah diberikan. Asuhan Persalinan Normal (APN) bertujuan
untuk untuk menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan bayi. Asuhan yang diberikan dengan intervensi minimal, tapi terintegrasi dan lengkap, akan tetapi adanya kematian ibu menggambarkan bahwa kualitas
pelayanan asuhan persalinan normal masih belum optimal (Dewi dkk, 2017).
Setelah melalui masa persalinan ibu mengalami proses masa nifas. Masa nifas
merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60%
kematian ibu termasuk kehamilan terjadi seteah persalinan dan 50% kematian
masa nifas terjadi 24 jam. Maka dari itu peran dan tanggung jawab bidan untuk
memberikan asuhan kebidanan ibu nifas dengan pemantauan mencegah beberapa
kematian ini (Rini, 2017 h.5).
Asuhan kebidanan tidak hanya dilakukan pada ibu, tetapi juga sangat
dibutuhkan untuk bayi baru lahir (BBL). Penatalaksanaan persalinan baru dapat
dikatakan berhasil apabila bayi yang dilahirkan dalam kondisi yang optimal,
meskipun sebagian besar proses persalinan berfokus pada kondisi ibu (Marmi,
2012 h.2). Dalam mengurangi risiko terjadinya kematian neonatal maka dilakukan
pemeriksaan kesehatan pada neonatal yang dilakukan paling tidak tiga kali
kunjungan. Persentase KN 1 di Jawa Tengah tahun 2019 meningkat sebesar
99,8% dibandingkan persentase KN 1 tahun 2018 yaitu 98,72% dan persentase
KN lengkap tahun 2019 juga mengalami peningkatan sebesar 98,6%
dibandingkan persentase KN lengkap tahun 2018 yaitu 97,57% (Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan pada tahun 2023 berdasarkan
27 Puskesmas menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil keseluruhan sebanyak
14.607 orang. Ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 1.730 orang (Dinkes
Kabupaten Pekalongan 2023). sedangkan Data dari puskesmas Tirto I Pekalongan
bahwa jumlah ibu hamil sebanyak 878(6,3%) orang periode januari-desember
2023. Jumlah ibu Hamil mengalami KEK Sebanyak 83 orang(19,6%). Jumlah ibu
hamil dengan Anemia sebanyak 30(12,1%) 0rang. Jumlah pravelensi ibu bersalin
di Puskesmas Tirto I sebanyak 867 orang periode Januari-Desember 2023.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk menyusun Laporan Tugas
Akhir kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.S di Desa
Pucung Wilayah Kerja Puskesmas Tirto I Kapubaten Pekalongan Tahun 2024”.

Referensi

Astuti, Susanti, SAI, Nurparidah, R, & Mandiri, A, 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa

Kehamilan, Erlangga

Dinkes Kabupaten Pekalongan 2021, Data Riset Kesehatan Ibu Hamil Kabupaten

Pekalongan.

Irianti B, Halida, ME, Duhita, F, Prabandari, F, Yulita, N, Hartiningtiyaswati, S &

Anggraini, Y, 2013, Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti, Jakarta : Sagung

Set (Bunga & Shinta, 2023) Anemia ini pada ibu hamil

Khairoh, M, Rahmayani, FA, & Wandana, D, 2019, Buku Ajar Asuhan Kebidanan

Kehamilan, CV. Jakad Publishing, Surabaya

Maryunani, A, 2016, ’Kehamilan & Persalinan (Resiko Tinggi dan Komplikasi)

dalam Kehamilan’, CV Trans Info Media : Jakarta.

Nugraha, RN, Jansen, L, Lalandos , RR, & Nurina L, 2019., Hubungan Jarak

Kehamilan dan Jumlah Paritas dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK)

Pada Ibu Hamil Di Kota Kupang, Cendana Medical Jurnal.

Nugroho, T, 2014, Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Kehamilan, Nuha Medika,

Yogyakarta.

Pantiawati, I, 2017, Asuhan Kebidanan I (Kehamilan), Nuha Medika, Yogyakarta.

Prawirahardjo, S, 2014, Ilmu Kebidanan, Bina Pustaka, Jakarta

Putri, MC, 2017. ’Hubungan Asupan Makan Dengan Kejadian Kurang Energi

Kronis (KEK) Pada Wanita Usia Subur (WUS)? Kecamatan Terbanggi Besar

Kabupaten Lampung Tengah

Rahmi, H, 2016, „Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kurang Energi Kronik

(KEK) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang? ,Jurnal Kesehatan

Medika Saintika, Vol. 8, No. 1.

Sari, LI, 2020, Buku Praktikum Asuhan Kebidanan I (Kehamilan), CV MEDIA

SAINS INDONESIA, Bandung.

Sondakh, L, 2014, Pengantar Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan, dan Bayi

Baru lahir, Jakarta : Erlangga.

Walyani, ES, A. K. 2015, Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan, PT. PUSTAKA

BARU, Yogyakarta

Maryunani Anik (2016) Buku Praktis Kehamilan dan Persalinan Patologis (Resiko

Tinggi dan Komplikasi) Dalam Kebidanan. Jakarta: CV. TRANS INFO

MEDIA.

Murni (2017) Kebidanan Teori dan Asuhan 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC

Romauli, S. (2014) Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Konsep DasarAsuhan

Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medik

Mangkuji, B. et al. (2014) Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP. Edited by eka

anisa Mardella. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Poedji Rochjati (2023) Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil : Pengenalan Faktor

Risiko Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi. edisi 2. Airlangga University:

Airlangga University Press.

Chaaeril, A. R., Hidayat, A. (2017). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian

Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta.

Naskah Publikasi

Indrasari, N., Octaviana, A., & Sastri, I. M. W. (2022). Determinan Ibu Hamil

Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia. Jurnal Kesehatan,

Nugraha, RN, Jansen, L, Lalandos , RR, & Nurina L, 2019., Hubungan Jarak Kehamilan

dan Jumlah Paritas dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil

Di Kota Kupang, Cendana Medical Jurnal.

Rini, Kumala, 2017, Panduan Asuhan Nifas dan Evidance Based Practice,

Deepublish, Yogyakarta.

 (WHO, 2015 dalam Silawati dkk, 2019).

Sembiring, JB, 2019, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah, CV. Budi

Utama, Yogyakarta.

Tonasih, & Sari, VM, 2019, Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui : Buku

Ajar, K. Media. Yogyakarta, .(Kemenkes RI, 2022)

(Hidayanti & Fitriyani, 2021). Kekurangan Energi Kronis (KEK)

 Organisasi Kesehatan Dunia whorld helath organisastion

 (Kemenkes, 2017 dalam Silawati dkk, 2024). Kekurangan Energi Kronis (KEK)

 (Bunga & Shinta, 2023) Anemia ini pada ibu hamil

 ( I Gusti dkk, 2020). Anemia Pada Ibu hamil

 (Indrasari et al., 2022; Tumanggor & Siregar, 2022). pengaruh KEK terhadap proses

tumbuh kembang janin

 

( Fidyah dkk, 2014) Faktor dan dampak dari KEK, (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah), (khairoh et al. 2019, h.25). anamnesa kehamilan

(Walyani, 2015).pengertia kehamilan (Jenni, Mandang dkk, 2016).

(Nikmathul Ali et al., 2021) Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kurang Energi

Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang? ,Jurnal Kesehatan Medika

Saintika,

(Nugroho et al. 2017, ). Buku Praktikum Asuhan Kebidanan I (Kehamilan), CV MEDIA

SAINS INDONESIA, Bandung

(Romauli 2016, ). ’Kehamilan & Persalinan (Resiko Tinggi dan Komplikasi) dalam

Kehamilan’, CV Trans Info Media : Jakarta.

(Pantiawati, 2017). Jumlah Paritas dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil

Di Kota Kupang, Cendana Medical Jurnal.

(Nugroho et al.2019,). Hubungan Jarak Kehamilan dan Jumlah Paritas dengan Kejadian

Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Kota Kupang, Cendana Medical Jurnal.

(Marni 2015, ). Asuhan Kebidanan I Konsep DasarAsuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha

Medik

(Prawiroharjdo 2014, ). Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Kehamilan, Nuha Medika,

Yogyakarta.

(Yuanita 2018). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kurang Energi Kronik (KEK)

Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Padang’ ,Jurnal Kesehatan Medika Saintika, Vol.

8, No.


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2024
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia