Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

PENGALAMAN IBU YANG PERNAH MENGALAMI ABORTUS INCOMPLETUS DENGAN TINDAKAN CURETTAGE DI KABUPATEN PEKALONGAN

Pengarang : Noor Cholifah, Herni Rejeki

Kata Kunci   :pengalaman, abortus incompletus, curettage

Abortus incompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dan masih ada sisa yang tertinggal dalam uterus. Abortus incompletus biasanya dilakukan tindakan curettage untuk membersihkan sisa hasil konsepsi yang tertinggal di uterus. Ibu yang mengalami abortus incompletus sering menyebabkan terjadinya gangguan pada ibu hamil, diantaranya perdarahan, rasa nyeri dan juga berdampak dari segi psikologis seperti rasa cemas, menyalahkan diri, mengingkari, dan juga rasa tidak menerima jika mengalami kehilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman ibu yang pernah mengalami abortus incompletus dengan tindakan curettage. Desain yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Kriteria inklusi dalam penelitian yang digunakan yaitu ibu yang pertama kali pernah mengalami abortus incompletus dengan tindakan curettage. Penelitian ini menggunakan tekhnik purpossive sampling untuk menentukan sempel. Peneliti menggunakan partisipan wanita dengan usia minimal 23 tahun dan maksimal usia 28 tahun. Analisa data menggunakan model analisis Miles and Huberman. Hasil penelitian didapatkan 16 tema yaitu persepsi tentang abortus, pengalaman, tanda gejala, tindakan medis, nyeri, aktivitas setelah curettage, dukungan emosional dari suami, dukungan informatif dari suami, dukungan emosional dari keluarga, dukungan emosional dari petugas kesehatan, dukungan informatif dari petugas kesehatan, psikologis, mengingkari, koping jangka pendek dan koping jangka panjang. Saran bagi profesi keperawatan agar dapat lebih memperhatikan aspek informatif, aspek psikis atau kejiwaan pada saat merawat atau memberikan asuhan keperawatan pada klien pre dan pasca abortus incompletus dengan tindakan curettage di Rumah sakit, pusskesmas, Keperawatan komunitas dan Keperawatan Keluarga.

Referensi

-