ASUHAN KEPERAWATAN ASMA PADA Ny. K DI RUANG MELATI RSUD BATANG KABUPATEN BATANG
Pengarang : M. Salman Alfarizi, Nuniek Nizmah Fajriyah
Kata Kunci   :KMB DALAM
World Health Organization (WHO) memperkirakan, pada tahun 2020 penyakit tidak menular menyebabkan 73% kematian dan 60% kesakitan di dunia. Asma Bronkial atau lebih popular disebut asma atau sesak napas, telah dikenal luas masyarakat adalah penyakit saluran pernapasan kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai Negara diseluruh dunia. Penyakit ini bisa timbul pada semua usia paling banyak pada usia anak (GINA, 2011). Data WHO pada tahun 2005 prevalensi asma di berbagai Negara sangat bervariasi diperkirakan bahwa jumlah asma akan meningkat hingga 400 juta pada tahun 2025 (GINA, 2011).rnMenurut WHO tahun 2005, beban penyakit asma di Asia Tenggara sangat berat yaitu 1 dari 4 orang penderita asma dewasa tidak bekerja dan kehilangan hari kerja selama lebih dari 6 hari karena asma mencapai 19,2%. Di Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam dan Singapura, asma merupakan termasuk penyebab kematian kedelapan. Penelitian pada guru-guru di India menghasilkan prevalensi asma sebesar 4,1%, sementara laporan dari Taiwan sebesar 6,2%. Di Indonesia, asma masuk dalam sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian, dengan jumlah penderita tahun 2002 sebanyak 12,5 juta (Arief, 2009).rnUmumnya prevalensi asma pada orang dewasa lebih tinggi dari anak. Angka ini juga berbeda-beda antara satu kota dengan kota lain di negara yang sama. Di Indonesia prevalensi asma berkisar antara 5-7 % (Sukamto, 2014). Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2013 prevalensi penyakit asma di Indonesia sebesar 4,5% (Riskesdas, 2013). Prevalensi kasus asma di Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 0,42% mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 0,55% (DINKES PROVINSI JAWA TENGAH 2012). Jumlah penderita asma menurut data dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Pekalongan tahun 2008 sebanyak 19.480 penderita (Dinkes Jateng, 2008, dilihat 8 januari 2016)rnData prevalensi penyakit Asma dari Kabupaten Batang didapatkan data dari tahun 2013 sebanyak 1.327 penderita. Sedangkan, tahun 2014 prevalensi mengalami peningkatan menjadi 1.581 penderita. Hasil tersebut didapatkan dari laporan puskesmas-puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Batang (Dinkes kabupaten Batang, 2014).rnData prevalensi penyakit Asma dari RSUD Batang didapatkan dari Bulan Januari 2014 sebanyak 15 penderita, Bulan Februari sebanyak 25 penderita, Bulan Maret 18 penderita, Bulan April sebanyak 24 penderita, Bulan Mei sebanyak 13 penderita, Bulan Juni sebanyak 14 penderita, Bulan Juli sebanyak 25 penderita, Bulan Agustus sebanyak 20 penderita, Bulan September sebanyak 19 penderita, Bulan oktober sebanyak 30 penderita, Bulan November sebanyak 11 penderita, Bulan Desember sebanyak 12 penderita. Secara keseluruhan total dari Bulan Januari sampai Desember pada tahun 2014 sebanyak 226 penderita.rnSedangkan pada Bulan Januari tahun 2015 sebanyak 17 penderita, Bulan Februari sebanyak 11 penderita, Bulan Maret sebanyak 12 penderita, Bulan April sebanyak 3 penderita, Bulan Mei sebanyak 23 penderita, Bulan Juni 25, Bulan Agustus sebanyak 35 penderita, Bulan september sebanyak 34 penderita, Bulan Oktober sebanyak 53 penderita, Bulan November sebanyak 19 penderita, Bulan Desember sebanyak 21 penderita. Secara keseluruhan total dari Bulan Januari sampai Desember pada tahun 2015 sebanyak 297 penderita. Hal ini menunjukan prevalensi mengalami penurunan sedikit, tetapi angka kejadianya masih tergolong tinggi (RSUD Batang, 2015)rnMasih banyak masyarakat indonesia belum mengetahui penanganan asma jika kambuh, sehingga itu masih menjadi masalah kesehatan yang harus diperhatikan. Dalam pengobatan asma ini sangat penting bagi penderita, karena mencegah timbulnya jika asma itu kambuh lagi, asma sangat berbahaya bagi penderita yang mempunyai sifat yang berasal dari allergen semisal cuaca, debu, makanan karena bisa menyerang secara mendadak jika allergen tersebut timbul, dapat kekurangan oksigen dan sesak nafas yang sifatnya dapat mematikan nyawa sebagai penderita asma.rnPrevalensi penderita asma yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dari hasil data prevalensi penderita asma di Kabupaten Batang yang meningkat dari 1.327 penderita pada tahun 2013 menjadi 1.561 penderita pada tahun 2014 dan prevalensi asma dari RSUD Batang pada tahun 2014 sebanyak 226 sedangkan tahun 2015 sebanyak 297 prnderita. Selain karena prevalensi asma yang cukup tinggi sehingga penulis tertarik ingin mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien asma dan bagaimana cara menanganinya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada Ny. K dengan Asma di Ruang Melati RSUD Batang â€.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2016 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |