KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI DENGAR PADA Tn. M DIWISMA ANTAREJA Prof. dr. SOEROJO MAGELANG
Pengarang : Mu'atun, Nurul Aktifah, Mokhamad Arif
Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI DENGAR PADA Tn. M DIWISMA ANTAREJA Prof. dr. SOEROJO MAGELANG
BAB IrnPENDAHULUANrnA. Latar belakangrn Sehat menurut world health organization (WHO) adalah suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara penuh dan dan bukan semata-mata bukan berupa absensinya penyakit atau keadaan lemah tertentu (Siti Sundari 2005, h. 1 )rnKesehatan jiwa merupakan kondisi yang memfasilitasi secara optimal dan selaras dengan orang lain, sehingga tercapai kemampuan menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan. Keharmonisan fungsi jiwa yaitu sanggup menghadapi problem yang biasa terjadi dan merasa bahagia ( Suliswati 2005, h. 3 ).rn Kesehatan mental adalah perasaan sejahtera secara subjektif, suatu penelaian diri tentang perasaan seseorang, mencangkup area seperti konsep diri tentang kemampuan internal,indicator mengenai keadaan sehat mental yang minimal adalah tidak merasa tertekan atau depresi ( Suliswati 2005, h. 3 ).rn Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psike. Hal ini tidak berarti bahwa unsure yang lain tidak terganggu. Sekali lagi, yang sakit dan menderita ialah manusia seutuhnya dan bukan hanya badannya, jiwanya atau lingkungannya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia ialah keturunan dan konstitusi, umur, dan sex, keadaan badaniah, keadaan psikologik, keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang dicintai, agresi, rasa permusuhan, hubungan antar manusia, dan sebagainya (Herman 2011, h. 4 ).rn Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal ( pikiran ) dan rangsangan eksternal ( dunia luar ). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara ( Herman 2011, h. 109 ).rn Akibat yang ditimbulkan pada klien halusinasi berlanjut Keliat ( 1999, dalam Dermawan 2013, h. 6 ) adalah klien dapat melakukan kekerasan seperti mencederai diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal ini disebabkan bila halusinasi yang dialami merupakan ancaman bagi diri. Klien mengalami intoleransin aktivitas sehingga perawatan diri klien menjadi kurang, hal ini disebabkan oleh halusinasi ysng telah mempengaruhi pikiran klien ke hal yang tidak realitas sehingga klien hanya sibuk dengan dunia non realitas, sehingga perlu dilakukan perawatan untuk mencegah terjadinya masalah lain.rn Data WHO (2006 ) mengungkapkan bahwa 26 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa, dimana panic dan cemas adalah gejala paling ringan ( Maramis, 2006 ). Empat jenis penyakit langsung yang dapat ditimbulkan yaitu depresi, penggunaan alkohol, gangguan bipolar, dan skezofrenia ( Irmansyah, 2008 ). Untuk tahun tahun 2008 diperkirakan terjadi peningkatan morbiditas gangguan jiwa sekitar 50 juta atau 25 persen dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap gangguan jiwa. Artinya, satu dari empat penduduk Indonesia mengidap penyakit jiwa dari tingkat paling ringan sampai berat ( Hawari, 2008 ). Data diatas menunjukan bahwa peningkatan morbiditas gangguan jiwa di Indonesia menunjukkan penyebab yang sama dengan morbiditas dunia dimana depresi menjadi salah satu penyebab yang harus diwaspadai sebagai pemicu awal terjadinya gangguan jiwa yang lebih berat.rn Hasil pencatatan rekam medis di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soerodjo Magelang jumlah penderita gangguan jiwa mengalami peningkatan dan penurunan, dimulai pada tahun 2010 jumlah pasien psikosis ada 3596 , pasien non psikosis berjumlah 4200 pada tahun 2011 jumlah pasien psikosis meningkat menjadi 3974 dan pada pasien non psikosis juga mengalami peningkatan berjumlah 4366, tahun 2012 jumlah pasien psikosis mengalami peningkatan lebih besar yaitu sejumlah 4141 dan non psikosis menurun dengan jumlah 4099, tahun 2013 jumlah pasien psikosis semakin tinggi ada 4551 dan non psikosis meningkat dengaan jumlah 4770,tahun 2014 jumlah pasien psikosis menurun ada 3823 dan non psikosis semakin tinggi yaitu berjumlah 5768. Sedangkan hasil dari data ruangan antareja untuk tanggal 1 November sampai 6 Desember jumlah pasien ada 20 orang dan pasien yang mengalami halusinasi ada 11 orang, perilaku kekerasan 3 orang, harga diri rendah 3 orang, deficit perawatan diri 2 orang, dan isolasi sosial 1 orang. rn Berdasarkan data diatas penulis akan melakukan asuhan keperawatan pada Tn. M dengan gangguan persepsi sensori halusinasi dan menyusun karya tulis ilmiah dengan “ Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi pada Sdr.M di Wisma Antareja RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang. rnB. Tujuan Penulisanrn1. Tujuan umumrnTujian umum penulisan ini agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman nayata dalam memberikan asuhan keperawatan pada Sdr. M dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran dan memperoleh gambaran pelaksanaaan asuhan keperawatan diruang wisma antareja.rn2. Tujuan khususrna. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien Tn. M dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaranrnb. Mahasiswa mampu menentukan masalah keperawatan pada pasien Tn. M dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaranrnc. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pasien Tn. M dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaranrnd. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien Tn. M dengan gangguan persepsi sensori : halusinasirne. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien Tn. M dengan gangguan persepsi sensorirnC. Manfaat penulisrn1. Bagi Penulisrna. Penulis dapat meningkatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan jiwa dengan gangguan persepsi sensori halusinasi.rnb. Penulis mampu menerapkan asuhan keperawatan jiwa dengan gangguan persepsi sensori halusinasirn2. Bagi Ilmu PengetahuanrnKarya tulis ilmiah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengarrn3. Bagi profesi keperawatanrna. Menambah kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa dengan masalah gangguan persepsi sensori : halusinasi dengarrnb. Meningkatkan ketrampilan profesi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa dengan masalah gangguan persepsi sensori : halusinasi dengarrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |