ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.R DIDESA AMBUKEMBANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Argia Navigasari, Suparni, Risqi Dewi Aisy
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) mencapai 32 per 100.000 kelahiran hidup. Melengkapi hal tersebut, data laporan dari daerah yang diterima Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang. Sedangkan jumlah bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi SDKI 2012 mencapai 160.681 bayi (Kemenkes RI , 2012).rn Penyebab kematian ibu dapat digolongkan menjadi dua yaitu kematian langsung, dan kematian tidak langsung.Kematian langsung disebabkan karena perdarahan, infeksi dan eklamsia.Sedangkan kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit yang sudah ada sebelum kahamilan dan persalinan seperti anemia (Saifuddin 2009, h.6)rn Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.Anemia dalam kehamila disebut “Potensial danger to mother and child†yang artinya (Potensialyang membahayakan ibu dan anak). Hal ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba 2012, h.237).rn Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Anemia defisiensi besi lebih cenderung berlangsung di Negara berkembang daripada negara yang sudah maju (Saifuddin 2009, h.777). Berdasarkan data Riskesdas 2013, terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu dengan kadar hb < 11 gr/dl dengan proporsi yang hampir sama di kawasan perkotaan (36,4%) dan pedesaan (37,8%).rn Simanjutak (1992) mengemukakan sekitar 70% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia akibat kekurangan gizi.Pada pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang diderita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang dapat diatasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi.Selain itu, di pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi dan tingkat sosial ekonomi rendah (Manuaba 2012, h.238).rn Anemia pada kehamilan atau kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius lagi bagi ibu dalam masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Pada saat hamil yaitu dapat menyebabkan abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, perdarahan antepartum, dan KPD (ketuban pecah dini). Pada saat persalinan menyebabkan partus lama, retensio plasenta dan saat nifas menyebabkan perdarahan pos partum, infeksi puerperium. Kadar Hb < 6 gr/dl dapat menyebabkan diskompensasi kordis (Manuaba 2012, h. 240)rn Banyaknya angka kejadian ibu hamil dengan anemia, maka pelayanan antenatal harus dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan berkualitas agar adanya masalah / penyakit tersebut dapat terdeteksi dan ditangani secara dini. Melalui pelayanan antenatal yang terpadu, ibu hamil akan mendapatkan pelayanan yang lebih menyeluruh dan terpadu sehingga hak reproduksinya dapat terpenuhi, Missed Oppoturnity dapat dihindari serta pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan lebih efektif dan efisien (Depkes RI, 2013).rn Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil (Saifuddin 2009, h.281)rn Persalinan dengan induksi adalah pemberian stimulasi agar terjadi proses persalinan. Biasanya proses ini dilakukan pada ibu hamil pada ibu yang tidak kunjung merasakan kontraksi, padahal perkiraan kelahiran sudah lewat. Proses induksi dilakukan dengan cara pemberian obat-obatan khusus yang berfungsi merangsang keluarnya zat prostaglandin agar terjadi kontraksi pada otot rahim, pemberian obat-obatan ini bisa dilakukan secara oral, diinfuskan, disemprotkan pada hidung, atau dimasukan kedalam vagina (Nurdiansyah 2011, h.117).rn Periode pasca persalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi dan keluarga secara fisiologis, emosional, dan social (Saifuddin 2009,h.357). Kualitas pertemuan yang lebih baik adalah jika tenaga kesehatan yang mengunjungi rumah pasien karena hasil dari evaluasi akan lebih lengkap dan valid. Bidan akan mengetahui dengan jelas bagaimana kemampuan ibu dalam melakukan perawatan bayinya sehari dan kendala yang ibu alami dengan kondisinya dirumah. Selain itu, informasi yang bidan sampaikan kepada keluarga pasien akan lebih mengenal karena bidan akan dapat lebih mudah dalam menyesuaikan isi informasi dengan kondisi rumah dan lingkungan, termasuk peluang adaptasi yang berlaku dalam masyarakat itu (Sulistyawati 2009, h.165).rn Penanganan utama untuk bayi baru lahir normal adalah menjaga agar bayi tetap hangat, membersihkan saluran napas (hanya jika perlu), mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak tangan), memantau tanda bahaya, memotong dan mengikat tali pusat, melakukan Inisisasi Menyusui Dini (IMD), memberikan suntikan vitamin K1, memberikan salep mata antibiotik pada kedua mata, melakukan pemeriksaan fisik, serta memberikan imunisasi Hepatitis B. Pemeriksaan fisik pada bayi dapat dilakukan saaat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan akan pulang daru rumah sakit (Uliyah 2008, h.145).rn Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan jumlah ibu hamil di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2014 adalah 16.310 orang. Di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II di dapatkan data selama satu tahun angka kejadian anemia di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II yaitu sebanyak 121 ibu hamil dengan prosentase 13,8 % (Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan 2014).rn Berdasarkan data tersebut diatas, penulis tertarik mengambil laporan tugas akhir ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. R di Desa Ambukembang Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan tahun 2015â€rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2015 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |