ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. I G1 P0 A0 HAMIL 34 MINGGU LEBIH 3 HARI DI DESA SIMBANG KULON BUARAN-PEKALONGAN
Pengarang : Yuliana Eka Safitri, Nurul Aktifah
Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. I G1 P0 A0 HAMIL 34 MINGGU LEBIH 3 HARI DI DESA SIMBANG KULON BUARAN-PEKALONGAN
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. LATAR BELAKANGrn Kehamilan menurut Kusmiyati (2008, h. 33) merupakan pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus.rn Saifudin (2008, dalam Prihatini, 2015, h. 2) menyatakan masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai adanya persalinan atau lahirnya janin. Lama kehamilan normal 280 hari (9 bulan 7 hari) dari hari pertama haid terakhir. Menurut Manuaba (2012, dalam Kusmindarti, 2014) kehamilan resiko tinggi merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi.rn Kematian ibu menurut World Health Organization (WHO) merupakan kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi disebabkan oleh kecelakaan atau cidera (Kemenkes RI 2014). WHO tahun 2014 melaporkan bahwa angka kematian ibu didunia diperkirakan sebanyak 289.000 jiwa (Kusmindarti, 2014). Penurunan AKI secara global masih rendah, penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). Sedangkan target global Milenium Development Goals (MDGs) ke-5 adalah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Kemenkes RI 2014). AKI Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 menjadi 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2015). AKI yang tercatat di Kabupaten Pekalongan tahun 2014 berdasarkan laporan dari bidang Pelayanan Kesehatan Kabupaten Pekalongan sebesar 244 per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan tahun 2013 maka AKI Kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan dimana AKI tahun 2013 sebesar 183,2 (Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014).rn Upaya penurunan AKI, Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan sejak tahun 1990 telah meluncurkan safe mother hood intiative, sebuah program yang memastikan semua wanita mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sehingga selamat dan sehat selama kehamilan dan persaliannya. Upaya lain yang telah dilakukan yaitu strategi Making Pregnancy Safer yang dicanangkan pada tahun 2000. Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi dan kemudahan pelayanan keluarga berencana. Gambaran upaya kesehatan ibu yang disajikan terdiri dari : 1) pelayanan kesehatan ibu hamil meliputi Antenatal Care (ANC), 2) pelayanan imunisasi Tetanus Toksoid wanita usia subur dan ibu hamil, 3) pelayanan kesehatan ibu bersalin, 4) pelayanan kesehatan ibu nifas, 5) pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan, dan 6) pelayanan kontrasepsi (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). rn Pelayanan ANC merupakan pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. ANC merupakan pelayanan yang bertujuan untuk mencegah adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta guna mempersiapkan kesehatan yang optimal untuk ibu dan janin (Kusmindarti, 2014). Cakupan kunjungan ibu hamil di Indonesia pada tahun 2012 yang mencapai 87,37, Sedangkan cakupan kunjungan ibu hamil di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2007 sebesar 86,82%, pada tahun 2012 sebesar 92,99% Depkes RI (2013, dalam Purboningsih, 2014). rn Penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. Lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh HDK. Anemia juga merupakan salah satu resiko kematian ibu, kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu, keguguran dan kelahiran prematur (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). rn Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian neontaus (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2015). AKN di Jawa Tengah 2015 sebesar 7,2 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 10 per 1.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2015). AKB di Kabupaten Pekalongan tahun 2014 sebesar 7,2 per 1.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan target Milenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 yang sebesar 17 per 1.000 kelahiran hidup maka AKB di Kabupaten Pekalongan tahun 2014 masih tergolong baik (Profil Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014). Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak yaitu asfiksia, BBLR, dan infeksi (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).rn Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai konstribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. BBLR hingga saat ini masih merupakan masalah diseluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa bayi baru lahir. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran didunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih sering terjadi dinegara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Statistik menunjukkan bahwa 90% dari kejadian BBLR didapatkan dinegara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di 7 daerah multi center diperoleh angka BBLR dengan rentang 2,1%-17,2%. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5%. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia sehat 2010 yakni maksimal 7% (Proverawati, 2010).rn Upaya untuk menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi sebesar 25% pada tahun 2012 Kementrian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal dan Neonatal Survival. Salah satu upaya untuk menanggulangi angka kematian ibu dan bayi ini merupakan tanggung jawab petugas pelayanan kesehatan, pelayanan yang diberikan merupakan pelayanan perawatan ibu hamil dan janin. Pelayanan ini berupa pengkajian pada ibu hamil dan janin dan deteksi dini ibu hamil dan janin yang kemungkinan mempunyai resiko pada kehamilannya, sehingga komplikasi yang akan terjadi dapat dicegah lebih awal. Dari upaya dan tanggung jawab ini akan tercipta ibu dan bayi yang sehat. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat kasus Persiapan ibu hamil trimester III dalam pemberian ASI Eksklusif pada ibu hamil primigravida. Hal ini dibuktikan dari hasil data prevalensi angka kematian dan angka kelahiran bayi pada data Laporan cakupan ASI Eksklusif Kabupaten Pekalongan tahun 2016. Selain itu penulis juga ingin melakukan peran perawat dengan mndukung dan memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester III. rnrnB. TUJUAN PENELITIANrn1. Tujuan Umum rnTujuan umum yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memahami dan menerapkan Asuhan Keperawatan ibu hamil trimster III secara komprehensif.rnrn2. Tujuan KhususrnTujuan khusus dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini diharapkan penulis mampu:rna. Melakukan pengkajian baik dengan anamnesa maupun melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil trimester III rnb. Menganalisa data dan merumuskan diagnosa keperawatan pada ibu hamil trimester III rnc. Menyusun rencana keperawatan pada ibu hamil trimester III rnd. Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah yang muncul pada ibu hamil trimester III rne. Melakukan evaluasi keperawatan yang telah dilaksanakan pada ibu hamil trimester III rnf. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester III rnrnC. MANFAAT PENELITIAN rn1. Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu PengetahuanrnKarya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester III bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan.rn2. Manfaat Bagi Profesi KeperawatanrnKarya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan meningkatkan mutu pelayanan pada ibu hamil trimester III sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pada pada ibu dan bayi.rn3. Manfaat Bagi PenulisrnKarya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman bagi penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien ibu hamil trimester III.rnrn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2017 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |