Publikasi

Kata Kunci   :Pencak silat, kejuaraan internasional, Tapak Suci, prestasi non-akademik,budaya Indonesia.

ABSTRAKLaporan ini disusun sebagai bentuk pengganti Karya Tulis Ilmiah danmendokumentasikan partisipasi penulis dalam ajang kejuaraan Indonesia Paku BumiOpen 11th Championship Tingkat Internasional yang diselenggarakan pada tanggal 2-5 Maret 2023 di GOR Futsal Jatinangor,Sumedang,Jawa Barat.Kejuaraan inimerupakan ajang bergengsi dalam bidang pencak silat yang diikuti oleh peserta dariberbagai daerah dan negara. Penulis mengikuti kategori Tanding Kelas A Dewasa danberhasil meraih Juara 2 Tingkat Internasional. Metode yang digunakan dalam kegiatanini adalah observasi berpartisipasi, di mana penulis secara langsung terlibat sebagaiatlet dalam pertandingan. Kejuaraan ini tidak hanya menjadi sarana peningkatanprestasi non-akademik, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter,sportivitas,dan pelestarian budaya pencak silat Indonesia. Pelaksanaan lomba mengikuti standarresmi dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan menggunakan sistem gugur.Melalui kegiatan ini, penulis memperoleh banyak pengalaman berharga dalam aspekteknik,mental,dan sosial.Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan gunamendorong semangat generasi muda dalam melestarikan seni bela diri pencak silatsebagai warisan budaya bangsa di kancah nasional dan internasional.


ABSTRACTAde Trivan Irwanto',Tri Sakti Wirotomo2The Recognition Report of Student Participation in an InternationalChampionship, the 11th Indonesia Paku Bumi OpenThis report is prepared as a substitute of final project and records the author'sparticipation in the 11th Indonesia Paku Bumi Open, held on March 2-5, 2023at Jatinangor Futsal Sports Hall,Sumedang,West Java.The championship is aprestigious pencak silat event attended by participants fromvarious regions andcountries.The author competed in the category of Adult Class A and achievedsecond place at the international level. The method used in this activity wasparticipant observation, in which the author was directly involved as an athletein the competition. The championship served not only as a means of enhancingnon- academic achievement but also as a platform for character building.sportsmanship, and the preservation of Indonesian pencak silat culture. Thecompetition was conducted in accordance with the official standards of theIndonesian Pencak Silat Association (IPSI) and used a knockout system.Through this event, the author gained valuable experiences in technical,mental,and social aspects. It is expected that similar activities will continue to be heldto encourage the younger generation to preserve pencak silat as a culturalheritage of the nation at both national and international levels.