Hubungan Pengetahuan Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Paru di Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Pekalongan
Kata Kunci   :Pengawas Minum Obat, Pengetahuan, Kepatuhan
Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu yang lama sehingga dapat menyebabkan kebosanan dan berujung pada kegagalan pengobatan. Oleh karena itu perlu adanya Pengawas Minum Obat (PMO). Syarat menjadi PMO adalah memiliki pengetahuan mengenai TB Paru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga sebagai pengobatan PMO terhadap kepatuhan minum obat pasien TB Paru. Metode penelitian ini bersifat deskriptif korelasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 51 responden. Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian ini yaitu responden dengan kategori pengetahuan baik sebesar 88,2%, pengetahuan cukup sebesar 45,1% dan pengetahuan buruk sebesar 5,9%. Tingkat kepatuhan responden dengan kategori tinggi yaitu sebesar 84.3%, kepatuhan sedang sebesar 11,8% dan rendah sebesar 4,9%. Hasil analisis antara pengetahuan keluarga sebagai PMO terhadap kepatuhan pasien TB Paru di Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Pekalongan memiliki koefiesien korelasi sebesar (r) 0,363 dan signifikansi (p) 0,009. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara pengetahuan keluarga sebagai PMO dengan kepatuhan minum obat pasien TB Paru. Tingkat pengetahuhan keluarga sebagai PMO sebagian besar adalah baik dan tingkat kepatuhan pasien TB Paru sebagian besar adalah tinggi, namun masih terdapat responden dengan tingkat pengetahuan dan kepatuhan rendah. Disarankan kepada Tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan penyuluhan mengenai TB Paru sehingga diharapkan kepatuhan pasien menjadi meningkat.
Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu yang lama sehingga dapat menyebabkan kebosanan dan berujung pada kegagalan pengobatan. Oleh karena itu perlu adanya Pengawas Minum Obat (PMO). Syarat menjadi PMO adalah memiliki pengetahuan mengenai TB Paru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga sebagai pengobatan PMO terhadap kepatuhan minum obat pasien TB Paru. Metode penelitian ini bersifat deskriptif korelasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 51 responden. Analisis data menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian ini yaitu responden dengan kategori pengetahuan baik sebesar 88,2%, pengetahuan cukup sebesar 45,1% dan pengetahuan buruk sebesar 5,9%. Tingkat kepatuhan responden dengan kategori tinggi yaitu sebesar 84.3%, kepatuhan sedang sebesar 11,8% dan rendah sebesar 4,9%. Hasil analisis antara pengetahuan keluarga sebagai PMO terhadap kepatuhan pasien TB Paru di Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Pekalongan memiliki koefiesien korelasi sebesar (r) 0,363 dan signifikansi (p) 0,009. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara pengetahuan keluarga sebagai PMO dengan kepatuhan minum obat pasien TB Paru. Tingkat pengetahuhan keluarga sebagai PMO sebagian besar adalah baik dan tingkat kepatuhan pasien TB Paru sebagian besar adalah tinggi, namun masih terdapat responden dengan tingkat pengetahuan dan kepatuhan rendah. Disarankan kepada Tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan penyuluhan mengenai TB Paru sehingga diharapkan kepatuhan pasien menjadi meningkat.
Referensi
-
| Properti | Nilai Properti |
|---|---|
| Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
| umpp.pekalongan@yahoo.com | |
| Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
| Telepon | (0285) 7832294 |
| Tahun | 2020 |
| Kota | Pekalongan |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Negara | Indonesia |