ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN BRONKOPNEUMONIA PADA An. N DI RUANG FLAMBOYAN RSI MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Desi Phillip Stivani, Siti Rofiqoh
Kata Kunci   :Keperawatan Anak
A. Latar Belakang rnPenyakit infeksi paru merupakan penyakit yang sering ditemukan terutama di Indonesia, Penyakit infeksi paru-paru disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur. Pada anak-anak penyebab terbanyak adalah karena bakteri, seperti bakteri Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus, Aureus, Legionella, Hemophilus, influenzae. Sedangkan virus, umumnya adalah virus influenza, chicken-pox (cacar air). Ada pula organisme mirip jamur yakni Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa muda) dan jamur tertentu (Riyadi & Sukarmin, 2009).rnBronkopneumonia adalah peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui saluran pernapasan atau melalui hematogen sampai ke bronkus dan juga kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh tidak bekerja. Selain penyebaran infeksi keseluruh tubuh, penderita bisa meninggal. Studi mikrobiologi ditemukan penyebab kematian utama bakteriologi pneumonia maupun bronkopneumonia anak dan balita adalah Streptococcus pneumoniae/pneumococcus (30-50% kasus) dan Hemophilus influenzae (10-30% kasus), diikuti Staphylococcus aureus dan Klebsiela pneumoniae pada kasus berat. Penyebab yang paling umum dari infeksi paru-paru adalah bakteri Streptococcus pneumoniae. Bentuk dari infeksi paru-paru ini, biasanya timbulnya menggigil, demam yang tiba-tiba dan produksi dari sputum yang berwarna karat. Bila penyebaran kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolabs alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis. Kolabs alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan nafas, sesak nafas dan nafas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang berfungsi untuk melembabkan rongga pleura. Emfisema (tertimbunnya cairan push dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi nafas, hipoksemia, acidosis respiratori, pada klien terjadi sianosis, dispneu dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya gagal nafas. Infeksi menyebar ke dalam darah pada 20%-30% dari kasus-kasus, dan jika ini terjadi, 20%-30% dari pasien-pasien ini meninggal (Riyadi & Sukarmin, 2009).rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2016 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |