Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.D DI DESA KRANJI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2020


Pengarang : Nadia Aurellia Lestari, Suparni, Rini Kristiyan


Kata Kunci   :LTA

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang menentukan kesejahteraan masyarakat di suatu negara, khususnya berkaitan dengan masalah kesehatan ibu. Kasus kematian ibu banyak terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, oleh karena itu, masih menjadi salah satu masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah Indonesia terutama mengenai kesehatan ibu. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015 AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2018). Hal ini menjadi perhatian pemerintah sehingga angka kematian ibu menjadi salah satu target dalam Suistainable Development Goals (SDG’s) 2015 hingga 2030 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pembangunan Nasional (RPJMPN) pada tahun 2019 (Bappenas, 2014). Kematian ibu mencerminkan risiko yang dihadapi ibu dari masa kehamilan sampai persalinan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan menjelang kehanilan, kejadian berbagai komplikasi berbagai kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kersehatan termasuk pelayananan perinatal dan obstetri (Dinkes Jateng 2018). Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan jumlah kematian ibu hamil dan nifas yang cukup tinggi. Data dari dinas kesehatan provinsi Jawa Tengah menunjukkan jumlah kematian ibu di Jawa Tengah pada tahun 2017 sebanyak 475 kasus, dengan kasus kematian ibu hamil sebanyak 125, kematian ibu bersalin sebanyak 65 dan kematian ibu nifas sebanyak 285. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevelensi ibu hamil yang mengalami anemia meningkat dibandingkan hasil Riskerdas tahun 2013 yaitu sebesar 37,1%. Dari data tahun 2018, jumlah ibu hamil yang mengalami anemia paling banyak pada usia 15-24 tahun sebesar 84,6%, usia 24-34 tahun sebesar 33,7%. Pemerintah melakukan upaya pencegahan dalam penanggulangan kasus anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe dan asam folat kepada seluruh ibu hamil selama masa kehamilan yang bertujuan menurunkan angka kasus anemia pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kematian ibu hamil (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Anemia memiliki banyak pengaruh dalam kehamilan, persalinan nifas, maupun bayi. Anemia dalam kehamilan diartikan sebagai suatu kondisi dimana wanita hamil memiliki kadar hemoglobin, pada trimester I dan III kadar hemoglobin pada wanita hamil <11 gr/dl, dan kadar hemoglobin pada trimester ke II kurang dari 10,5 gr/dl (Pratami, 2016). Pada masa kehamilan anemia dapat menyebabkan abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, resiko infeksi yang tinggi, ancaman dekompensasi (Hb <6gr%), molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum dan ketuban pecah dini. Serotinus pada kehamilan merupakan istilah yang menggambarkan sindrom dismaturitas yang dapat terjadi pada kehamilan serotinus. Keadaan ini terjadi 30% kehamilan serotinus dan 3% kehamilan aterm. Frekuensi kehamilan serotinus sekitar 3-12% (Caughey, 2016). Penyebab kehamilan serotinus belum diketahui secara pasti. Namun secara teoritis dihubungkan dengan perubahan dan pengaturan hormonal saat persalinan. (Reeder, Martin, 2012). Hamil serotinus/ hamil lebih bulan adalah ibu dengan umur kehamilan 42 minggu. Fungsi dari jaringan uri dan pembuluh darah menurun, dampak tidak baik bagi janin yaitu janin mengecil, kulit janin mengkerut, lahir dengan berat badan rendah, dan janin dalam rahim dapat mati mendadak. Kehamilan lewat bulan dapat juga menyebabkan resiko pada ibu, seperti distosia karena uterus tidak terkoordinir, janin besar, dan moulding (moulase) kepala kurang sehingga sering dijumpai partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu, dan perdarahan pasca persalinan (Widatiningsih dan Dewi, 2017). Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang masih aktif dan berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan jalan lahir dan jaringan sekitarnya (Prawiharjo, 2012). Perdarahan postpartum merupakan penyebab tersering dari keseluruhan kematian akibat perdarahan obstetrik. Perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir pada persalinan pervaginam (Chunningham, 2012). Ibu hamil dengan anemia memiliki resiko untuk terjadi perdarahan postpartum. Salah satu penyebab perdarahan post partum yaitu atonia uteri, yaitu ketidakmampuan uterus untuk mengadakan kontraksi sebagaimana mestinya. Pada anemia jumlah efektif sel darah merah berkurang. Hal ini mempengaruhi jumlah kadar hemoglobin dalam darah. Kurangnya kadar hemoglobin menyebabkan jumlah oksigen yang diikat dalam darah juga sedikit, sehingga mengurangi jumlah pengiriman oksigen ke organ-organ vital. Faktor terjadinya perdarahan postpartum yaitu anemia, kelainan pada uterus, infeksi uterus, riwayat persalinan sebelumnya (Lestrina, 2012). Jumlah kasus perdarahan post partum di kabupaten Pekalongan tahun 2019 sejumlah 176 kasus (Dinkes Pekalongan, 2019). Hasil penelitian di RSU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2010 menunjukan bahwa salah satu komplikasi pada ibu hamil dan bersalin adalah mata miopi, hasil menunjukan ibu bersalin dengan mata miopi sebanyak 0,5% namun kasus pada ibu hamil dengan mata miopi tinggi disarankan untuk melakukan tindakan secsio cesarea yang akan membantu proses persalinan ibu, karena pada saat mengejan dapat mengakibatkan adanya ablasio retina yang disebabkan karena proses mengejan tersebut. Namun tidak semua pasien dengan hamil mata miopi bersalin dengan secsio cesarea. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menyusun Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif yang dilakukan pada Ny.D di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni 1 Kabupaten Pekalongan Tahun 2020 ?”.

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2020
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia