Evaluasi Kuantitas Penggunaan Antibiotik Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD Kraton Pekalongan Tahun 2019
Kata Kunci   :Antibiotik, Demam tifoid, Evaluasi Kuantitatif
Demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella thypi. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat merugikan pasien serta menyebabkan resistensi obat terhadap bakteri Salmonella thypi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menjadi prediksi awal kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD Kraton Pekalongan tahun 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif. Pengambilan data secara acak sistematik dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan. Evaluasi dilakukan dengan cara menggunakan metode ATC/DDD sesuai dengan ketentuan WHO 2020. Sebanyak 96 data rekam medis yang masuk kriteria inklusi. Jenis kelamin perempuan sebanyak 53 pasien dengan kategori umur dewasa madya (41-60 tahun). Penyakit penyerta yang banyak dialami pasien adalah DHF, Bronchopneumonia dan Hipertensi. Sebanyak 70 pasien menjalani rawat inap selama 4-7 hari. Hasil evaluasi penggunaan antibiotik yang paling banyak digunakan untuk pengobatan demam tifoid di RSUD Kraton Pekalongan tahun 2019 adalah ceftriaxon dengan jumlah DDD/100 patient-days sebesar 45,23. Perlunya evaluasi lebih lanjut secara prospektif.
Demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella thypi. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat merugikan pasien serta menyebabkan resistensi obat terhadap bakteri Salmonella thypi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menjadi prediksi awal kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD Kraton Pekalongan tahun 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif. Pengambilan data secara acak sistematik dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan. Evaluasi dilakukan dengan cara menggunakan metode ATC/DDD sesuai dengan ketentuan WHO 2020. Sebanyak 96 data rekam medis yang masuk kriteria inklusi. Jenis kelamin perempuan sebanyak 53 pasien dengan kategori umur dewasa madya (41-60 tahun). Penyakit penyerta yang banyak dialami pasien adalah DHF, Bronchopneumonia dan Hipertensi. Sebanyak 70 pasien menjalani rawat inap selama 4-7 hari. Hasil evaluasi penggunaan antibiotik yang paling banyak digunakan untuk pengobatan demam tifoid di RSUD Kraton Pekalongan tahun 2019 adalah ceftriaxon dengan jumlah DDD/100 patient-days sebesar 45,23. Perlunya evaluasi lebih lanjut secara prospektif.
Referensi
-
| Properti | Nilai Properti |
|---|---|
| Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
| umpp.pekalongan@yahoo.com | |
| Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
| Telepon | (0285) 7832294 |
| Tahun | 2020 |
| Kota | Pekalongan |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Negara | Indonesia |