ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. L DI DESA AMBOKEMBANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
Pengarang : Safina Trias Jaya, Nur Chabibah
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. L DI DESA AMBOKEMBANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnKehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus aterm (Mandriawati 2012, h. 3).Kehamilan akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis maternal. Perubahan-perubahan fisiologis selama kehamilan dapat menyebabkan ketidaknyamanan kehamilan. Ketidaknyamanan kehamilan dapat terjadi pada setiap wanita dalam tingkat ringan hingga berat, namun tidak semua wanita mengalaminya. Cara mengatasi ketidaknyamanan ini didasarkan pada penyebab dan penatalaksanaan didasarkan pada gejala yang muncul. Semakin banyak metode yang diketahui untuk setiap ketidaknyamanan, serta pemahaman tentang penyebab ketidaknyamanan tersebut, semakin besar pula peluang untuk membantu meredakan rasa tidak nyaman (Varney 2008, h. 536).rnPada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan bersngsur-angsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan atau keselamatan ibu hamil (Prawirohadjo 2014, h. 281).rnSulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Saefuddin 2009, h. 89). Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan. Distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu) 1 kali pada trimester kedua (12-24 minggu) dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (24 minggu sampai lahir). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin, berupa deteksi dini, faktor resiko dan pencegahan dini komplikasi kehamilan (Kemenkes RI 2014, h. 72).rnTujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya antara ibu dan anak, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan (Asrinah 2010, h. 1). Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang telah dinantikan selama 9 bulan oleh ibu dan keluarga. rnPeran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi. Disamping itu, bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin (Saifuddin 2008, h. 100).rnAsuhan persalinan secara umum bertujuan untuk mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melakukan berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi maksimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal (Saifudin 2009, h. 335).rnPeriode pasca persalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu dan bayi serta keluarga baik secara fisiologis, emosional dan sosial. Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi serta penyediaan pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, imnisasi dan nutrisi bagi ibu (Saifuddin 2009, h. 356). Karena pada ibu nifas saat laktasi, ibu masih memerlukan kesehatan jasmani yang optimal sehingga dapat menyiapkan ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Manuaba 2010, h. 238).rn Bidan memiliki peran yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum, yaitu memberikan dukungan terus menerus selama masa nifas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan psikis selama masa nifas serta sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi baru lahir (Putri & Andriani 2014, h.5).rn Selain pelayanan masa nifas juga perlu diberikan pelayanan pada bayi baru lahir untuk menilai kondisi bayi dan membantu terlaksananya pernafasan spontan serta mencegah terjadinya hipotermi, dan deteksi dini kelainan pada bayi baru lahir yang memerlukan rujukan segera (pudjiastuti 2011,h. 63).Upaya mengatasi permasalahan tersebut, maka pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta dan praktik perorangan kelompok perlu dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu, setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Melalui pelayanan terpadu ibu hamil akan mendapatkan pelayanan yang lebih menyeluruh dan terpadu, sehingga hak reproduksinya juga terpenuhi (Kemenkes 2012).rnBayi baru lahir memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturasi, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin) dan toleransi bagi bayi untuk dapat hidup dengan baik (Marni 2012,h.1).Asuhan kebidanan untuk neonatus, bayi bertujuan memberikan asuhan secara komprehenshif kepada bayi baru lahir, baik yang masih di ruang keperawatn maupun pada saat sudah dipulangkan. Serta mengajarkan kepada orang tua tentang cara merawat bayi dan memotivasi agar menjadi orang yang percaya diri (Susanti 2010, h.7).rnBerdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2017 menunjukkan dari 27 Puskesmas, jumlah ibu hamil sebanyak 17.300 orang di Kabupaten Pekalongan sedangkan jumlah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II sebanyak 930 ibu hamil. Dari keseluruhan jumlah ibu hamil yang ada diseluruh Puskesmas Kabupaten Pekalongan jumlah ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II memperoleh peringkat ke-3 jumlah ibu hamil terbanyak atau 53% dari jumlah keseluruhan ibu hamil yang ada di Kabupaten Pekalongan. Sedangkan jumlah ibu bersasalin dari seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Pekalongan berjumlah 16.580 orang dan jumlah ibu bersalin yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II terdapat 887 orang atau sebanyak 53%.
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2018 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |