Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.L di wilayah kerja puskesmas siwalan kabupaten pekalongan tahun 2013


Pengarang : Lia Rizqi Eviani, Rini Kristiyanti, Sandi Ari Susiat


Kata Kunci   :anemia berat, Ny.L

Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dalam kehamilan dan persalinan diseluruh dunia mencapai 515.000 jiwa tiap tahun. AKI di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara di Asia. Ini berarti seorang ibu meninggal hampir setiap menit karena komplikasi dalam kehamilan. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia sebesar 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 34/1000 KH. Data Dinas Kesehatan Jawa Tengah menunjukkan, AKI tahun 2011 mencapai 116,01/100.000 KH ( Supriyanto , 2012 ).rnMenurut World Health Organitation (WHO), 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. (Sarwono, 2002 :281) . Kejadian anemia pada ibu hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya (Manuaba, 2010).rnAnemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr% pada trimester 2 (Saifudin 2009, h. 281). Anemia dapat memperburuk kondisi wanita dalam masa kehamilan, persalinan, nifas dan masa selanjutnya. Pengaruhnya bisa menyebabkan abortus (keguguran), kelahiran prematur, persalinan yang lama karena rahim tidak berkontraksi, perdarahan pasca melahirkan, syok serta infeksi pada saat persalinan atau setelah persalinan (Merdikoputro, 2009).rnPatofisiologi anemia dalam kehamilan meliputi kadar hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan berkisar 11,6 gr% sebagai akibat pengenceran darah ibu karena peningkatan volume plasma. Ini disebut sebagai anemia fisiologi. Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara adekuat dalam makanan sehari-hari. Zat dalam makanan seperti susu, teh, dan kopi menurunkan absorbsi besi. Selama kehamilan, tambahan zat besi diperlukan untuk meningkatkan sel-sel darah merah ibu dan transfer ke janin untuk penyimpanan dan produksi sel-sel darah merah. Janin harus menyimpan cukup zat besi pada 4 sampai 6 bulan terakhir setelah kelahiran. Selama trimester ketiga, jika sampai asupan zat besi wanita tidak memadai, hemoglobinnya tidak akan meningkat sampai 12,5 gr%. Ini akan mengakibatkan penurunan transfer zat besi ke janin (Barbara 2004,h.249).rnBerdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2012, dari 16.465 ibu hamil di kabupaten Pekalongan terdapat 3342 (20%) ibu hamil dengan faktor risiko, dan dari faktor risiko tersebut terdapat 813 (24%) ibu hamil dengan anemia, rnsedangkan diwilayah kerja puskesmas siwalan sendiri ada 567 ibu hamil dan 22 (3,8%) mengalami anemia.rnDengan banyaknya angka kejadian anemia maka perlu dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan yaitu dengan meningkatkan kesehatan ibu dan status gizi ibu terutama pada ibu hamil sampai akhir nifas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.rn

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2013
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia