Hubungan Persepsi Tentang Penyakit Jamur Kulit Terhadap Perulaku Swamedikasi di Kelurahan Panjang Wetan Kota Pekalongan
Kata Kunci   :banjir rob, perilaku swamedikasi, persepsi
Kelurahan Panjang Wetan Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah di wilayah pesisir yang rawan terhadap kejadian bencana banjir rob. Salah satu dampak signifikan banjir rob adalah masalah kesehatan, yaitu timbulnya penyakit jamur kulit. Salah satu respon seseorang apabila merasakan sakit yaitu dengan melakukan tindakan swamedikasi yang salah satunya dipengaruhi oleh persepsi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi tentang penyakit jamur kulit terhadap perilaku swamedikasi. Jenis penelitian ini adalah non eksperimental dengan metode deskriptif korelatif. Desain penelitian menggunakan potong lintang. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 96 responden dengan teknik purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah tervalidasi, terdiri dari penyataan persepsi tentang penyakit jamur kulit dan perilaku swamedikasi. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar responden memperoleh informasi untuk melakukan swamedikasi berasal dari pengalaman pribadi atau keluarga (71,9%); penyakit jamur kulit yang pernah dialami akibat banjir rob ialah kutu air (kutu air) (97,9%); obat yang paling banyak digunakan ialah salep 88® (33,3%), salep 24® (31,3%), soffel® (13,5%). Sebagian besar responden memiliki persepsi tentang penyakit jamur kulit buruk (68,8%) dan perilaku swamedikasi buruk (51%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square didapat nilai signifikansi sebesar 0,563 (p>0,05), yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi tentang penyakit jamur kulit terhadap perilaku swamedikasi. Perlu dilakukan penelitian lain mengenai metode yang digunakan dan variabel penelitian seperti variabel motivasi.
Kelurahan Panjang Wetan Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah di wilayah pesisir yang rawan terhadap kejadian bencana banjir rob. Salah satu dampak signifikan banjir rob adalah masalah kesehatan, yaitu timbulnya penyakit jamur kulit. Salah satu respon seseorang apabila merasakan sakit yaitu dengan melakukan tindakan swamedikasi yang salah satunya dipengaruhi oleh persepsi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi tentang penyakit jamur kulit terhadap perilaku swamedikasi. Jenis penelitian ini adalah non eksperimental dengan metode deskriptif korelatif. Desain penelitian menggunakan potong lintang. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 96 responden dengan teknik purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah tervalidasi, terdiri dari penyataan persepsi tentang penyakit jamur kulit dan perilaku swamedikasi. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar responden memperoleh informasi untuk melakukan swamedikasi berasal dari pengalaman pribadi atau keluarga (71,9%); penyakit jamur kulit yang pernah dialami akibat banjir rob ialah kutu air (kutu air) (97,9%); obat yang paling banyak digunakan ialah salep 88® (33,3%), salep 24® (31,3%), soffel® (13,5%). Sebagian besar responden memiliki persepsi tentang penyakit jamur kulit buruk (68,8%) dan perilaku swamedikasi buruk (51%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square didapat nilai signifikansi sebesar 0,563 (p>0,05), yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi tentang penyakit jamur kulit terhadap perilaku swamedikasi. Perlu dilakukan penelitian lain mengenai metode yang digunakan dan variabel penelitian seperti variabel motivasi.
Referensi
-
| Properti | Nilai Properti |
|---|---|
| Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
| umpp.pekalongan@yahoo.com | |
| Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
| Telepon | (0285) 7832294 |
| Tahun | 2020 |
| Kota | Pekalongan |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Negara | Indonesia |