Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR TIBIA DI RUANG FLAMBOYAN DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

Pengarang : Risqi Gunanto, Trina Kurniawati

Kata Kunci   :Nyeri, Fraktur Tibia, Relaksasi Autogenik.

Program Studi Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Juli, 2024

ABSTRAK

Penerapan Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Fraktur Tibia Di Ruang Flamboyan Di Rsud Kraton Kabupeten Pekalongan

Risqi Gunanto¹, Trina Kurniawati², Sutanti³
¹˒²Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
³Rumah Sakit Umum Daerah Kraton Kabupaten Pekalongan

Latar Belakang: Pengobatan non farmakologi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri pada pasien fraktur tibia adalah melakukan terapi teknik relaksasi autogenik dampak fisiologi pada tubuh dimana pada tubuh melalui relaksasi autogenik seseorang tidak bergantung kepada terapisnya tetapi melalui tehnik sugesti diri. seseorang dapat melakukan sendiri perubahan dalam dirinya sendiri, juga dapat mengatur pemunculan emosinya. Efek yang dirasakan selama relaksasi autogenik seperti sensasi tenang, ringan dan hangat yang menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini karena pembuluh darah melebar sehingga darah mengalir secara teratur dan membuat tekanan darah menjadi menurun.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan intervensi teknik relaksasi autogenik terhadap penurunan intensitas nyeri pada paisen fraktur tibia
Metode: Studi kasus dengan mengelola satu pasien dengan kasus fraktur tibia yang diberikan asuhan keperawatan. Didapatkan data pengkajian, pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan bawah. Intervensi yang dilakukan kepada pasien yaitu dengan memberikan terapi teknik relaksasi autogenik berupa pre test dan post test. Proses implementasi diawali dengan pengkajian nyeri sebelum diberikan tindakan (pre test) kemudian dilakukan tindakan relaksasi autogenik setelah itu dilakukan pengkajian nyeri sesudah dilakukan tindakan (post test). Teknik relaksasi autogenik diberikan selama tiga hari setiap pagi hari satu kali selama 10-15 menit.
Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan berupa penerapan teknik relaksasi autogenik terhadap penurunan intensitas nyeri dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan skala nyeri dari hari pertama dengan hasil skala 4. Kemudian pada hari kedua terdapat penurunan skala nyeri menjadi 4 lalu pada hari ketiga terdapat penurunan skala nyeri menjadi skala 2.
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian pemberian teknik realaksasi autogenik dapat dilakukan sebagai penerapan intervensi asuhan keperawatan pada pasien farktur tibia terhadap penurunan intensitas nyeri. Hal ini terbukti dapat menurunkan intesitas nyeri.

Kata kunci: Nyeri, Fraktur Tibia, Relaksasi Autogenik.

Referensi

Alchalidi, Abdurrahman, Lina, Veri, N., Mutiah, C., & Usrina, N. (2023). Terapi Komplementer Dalam Manajemen Nyeri Persalinan (U. D. Raharjo (ed.)). CV. Media Sains Indonesia.

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. In Lembaga Penerbit Balitbangkes.

Cahayati, Y. (2023). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Mahakarya Citra Utama.

Diyah, F., Ari, S., & Olivia, T. M. (2022). Spray Lidah Buaya (Aloe Vera) Untuk Menurunkan Tingkat Nyeri Dan Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas. Pustaka Rumah Cinta.

Heltty. (2024). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah?: Sistem Muskuloskeletal. PT Nasya Expanding Management.

Ismansyah, Wiyadi, & Ernawati, R. (2021). Penerapan Relaksasi Autogenik Dan Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pasien Fraktur. Husada Mahakam?: Jurnal Kesehatan, 11(1), 2941.

Jhonet, A., Armin, M. F., Mandala, Z., Sudiadnyani, N. P., & Sari, H. M. (2022). Angka Kejadian Fraktur Tibia Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin Dan Klasifikasi Fraktur Berdasarkan Mekanisme Trauma Di Rsud. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 9(1), 645651. https://doi.org/10.33024/jikk.v9i1.6283

Kementrian Kesehatan. (2022a). Mengenal Fraktur. Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Kementrian Kesehatan. (2022b). Teknik Relaksasi Nafas Dalam. Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Kesehatan, L. P. dan P. (2018). Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018. In Kementerian Kesehatan RI.

Kurniati, A., Trisyani, Y., & Theresia, S. I. M. (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy Edisi Indonesia 1. Elsevier.

Melti, S., & Zuriyati. (2019). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Pada Sistem Muskuloskeletakal Aplikasi Nanda NIC Dan NOC (Tim Penuli). Pustaka Galeri Mandiri.

Nurhanifah, D. (2022). Manajemen Nyeri Non Farmakologi (Wahyunah (ed.)). CV. UrbanGreen Central Media.

Oktavia, E. V., Mudzakkir, M., Wijayanti, E. T., Autogenik, R., & Autogenik, R. (2022). Penggunaan Terapi Relaksasi Autogenik Untuk Meredakan Nyeri Pada Pasien Post Op Orif ( Open Reduction Internal Fixation ). Jurnal Publikasi Kti Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2013, 330335.

Panjaitan, J., Tanjung, D., & Sumaiyah, S. (2023). Efektivitas Latihan Relaksasi Autogenik terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Pascaoperasi Fraktur. Journal of Telenursing (JOTING), 5(2), 28632872. https://doi.org/10.31539/joting.v5i2.7724

Septiani, D., Nesi, & Fuadi, D. F. (2022). Patologi Tulang. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Setyowati, T., Mangun, M., W.Tangka, J., & Tuegeh, J. (2024). Bunga Rampai Kegawatdaruratan Trauma. PT Media Pustaka Indo.

Wicaksana, S., Asrunputri, A. P., & Ramadhania, A. P. (2020). Industri dan Organisasi PPendekatan Integratif dalam Menghadapi Perubahan. DD Publishing.

Zakiyah, A. (2015a). Konsep dan penatalaksanaan dalam praktik Keperawatan Berbasis Bukti. Salemba Medika.

Zakiyah, A. (2015b). Konsep dan Penatalaksanaan Dalam Praktik Keperawatan Berbasis Bukti (P. Puji Lestari (ed.)).

Zarastika, R., Sukarni, & Herman. (2017). Perbandingan Efektivitas Terapi Redam Kaki Air Hangat Dan Aroma Terapi Lavender Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi.