ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF PADA NY.T DI DESA ROWOCACING WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN
Kata Kunci   :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan
masyarakat di suatu negara. Menurut WHO (2024), Jumlah kematian ibu
masih sangat tinggi mencapai 287.000 perempuan meninggal selama dan
setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2020. Tingginya jumlah
kematian ibu di berbagai wilayah di dunia mencerminkan kesenjangan dalam
akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan kesenjangan
pendapatan. Penyebab kematian tertinggi pada ibu hamil dan persalinan yaitu
pendarahan hebat, infeksi setelah melahirkan, tekanan darah tinggi selama
kehamilan (preeklamsia dan eklampsia), komplikasi persalinan dan aborsi
yang tidak aman (Aida Fitriani, DDT. et al., 2022)
Berdasarkan data Sensus Penduduk (2020) di Indonesia, AKI melahirkan
mencapai 189 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB mencapai 16,85 per
1.000 kelahiran hidup. Di Indonesia, jumlah kematian ibu terdapat 4.005 pada
tahun 2022 dan meningkat menjadi 4.129 pada tahun 2023. Sementara,
jumlah kematian bayi mencapai 20.882 pada tahun 2022 dan meningkat
29.945 pada tahun 2023. Penyebab kematian ibu tertinggi disebabkan adanya
hipertensi dalam kehamilan atau disebut eklampsia dan perdarahan.
Kemudian, kasus kematian bayi tertinggi yakni bayi berat lahir rendah
(BBLR) atau prematuritas dan asfiksia (Kemenkes RI, 2024)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, prevalensi risiko KEK pada ibu
hamil di Jawa Tengah mencapai 23,2%, sementara pada perempuan yang
tidak hamil sebesar 20,2%. Ibu hamil yang mengalami KEK berisiko
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang dapat
berkontribusi pada peningkatan risiko kematian lbu hamil dengan status KEK
dapat memengaruhi proses persalinan, seperti menyebabkan persalinan yang
sulit dan lama, persalinan prematur, perdarahan pasca-persalinan, dan
peningkatan kasus persalinan dengan operasi. Selain itu, KEK pada ibu hamil
2
juga berisiko berdampak negatif pada pertumbuhan janin, termasuk
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
bayi, kematian janin dalam kandungan, serta kelahiran dengan berat badan
lahir rendah (BBLR). KEK dapat dicegah sejak dini melalui pemenuhan gizi
yang baik, pengaturan berat badan ideal, serta penerapan pola hidup sehat dan
gizi seimbang sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Berdasarkan hasil
Pemantauan Status Gizi di Indonesia tahun 2016, prevalensi ibu hamil yang
berisiko mengalami KEK masih cukup tinggi, yaitu sebesar
79,3%..(Haryanti, 2019). Ibu hamil dengan kondisi KEK memiliki potensi
yang lebih besar untuk mengalami anemia dibandingkan dengan ibu hamil
yang tidak mengalami kondisi tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh pola
konsumsi makanan yang tidak seimbang serta penyerapan makanan yang
kurang optimal selama kehamilan (Shinta, 2021).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana seseorang
mengalami kekurangan asupan energi dan protein secara terus-menerus
dalam jangka waktu lama. Menurut World Health Organization (WHO), KEK
pada ibu hamil didefinisikan sebagai kondisi dengan Lingkar Lengan Atas
(LILA) kurang dari 23,5 cm, yang mencerminkan status gizi kurang sebelum
dan selama kehamilan (WHO, 2021).
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan pendekatan pelayanan
kebidanan yang berfokus pada kebutuhan individual perempuan dan
keluarganya, dengan memberikan asuhan yang berkelanjutan mulai dari masa
prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, hingga bayi baru lahir. Konsep
asuhan ini menekankan pada prinsip woman-centered care, evidence-based
practice, dan continuity of care yang melibatkan kerja sama tim multidisiplin
(ICM, 2019).
Dalam konteks penanganan KEK, asuhan kebidanan komprehensif
memiliki peran strategis karena mampu mengidentifikasi masalah secara dini,
memberikan intervensi yang tepat, melakukan monitoring berkelanjutan, dan
melibatkan keluarga serta masyarakat dalam proses penyembuhan.
3
Pendekatan ini sejalan dengan filosofi kebidanan yang menekankan pada
pencegahan, promosi kesehatan, dan pemberdayaan perempuan.
Pengakhiran dari kehamilan dengan PEB salah satunya persalinan
dengan SC, hal ini dipertimbangkan dari tingkat kekambuhan asma, usia ibu,
dan faktor risiko lainnya. Persalinan SC membutuhkan pengawasan yang
lebih ketat, bukan hanya saat melahirkan saja tetapi juga pada masa nifas, ibu
masih rawan untuk mengalami perdarahan. Persalinan SC memiliki risiko
lima kali lebih besar terjadi komplikasi dibanding persalinan normal. Faktor
yang paling banyak adalah faktor anastesi, pengeluaran darah oleh ibu selama
proses operasi, komplikasi penyulit, endometritis, tromboplebitis,
embolisme, pemulihan bentuk dan letak rahim menjadi tidak sempurna
(Suarniti, Budiani, Sekarini, 2021).
Masa nifas (postpartum) merupakan periode kritis baik bagi ibu maupun
bayinya, sehingga seorang ibu yang mengalami fase nifas membutuhkan
perawatan khusus untuk memperbaiki kondisi kesehatan tubuhnya termasuk
dengan perhatian terhadap penyembuhan luka dengan perawatan dan
meningkatkan asupan nutrisi terutama protein, hal ini penting dilakukan
karena apabila luka tersebut tetap terbuka maka akan menjadi jalur masuknya
kuman yang dapat menyebabkan infeksi (Purnani W, 2019). Menurut
penelitian Norman, et al (2017) risiko komplikasi pada ibu nifas post SC
37,8% lebih tinggi daripada ibu nifas dengan persalinan spontan. Risiko
komplikasi yang dapat terjadi pada ibu nifas post SC seperti cedera kandung
kemih, cedera pada pembuluh darah, cedera pada usus dan infeksi pada rahim
yang disebabkan oleh bakteri sehingga dapat mengganggu proses involusi
uterus. Oleh karena itu, dalam mengurangi risiko komplikasi pada masa nifas
tersebut upaya yang dilakukan penulis untuk Ny.T dengan mengajarkan
perawatan luka post SC, pemberian dan pemantauan nutrisi untuk percepatan
penyembuhan luka, dan melakukan kunjungan nifas sesuai dengan standar
kunjungan nifas.
Bayi dan neonatus dengan riwayat pertumbuhan janin terhambat
memiliki risiko BBLR 35,2%, asfiksia 27,4%, infeksi 3,4%, kelainan
4
kongenital 11,4%, dan lain-lain 22,5% menurut penelitian Laila pada tahun
2017 tentang Gambaran Faktor Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat
(PJT) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa Sleman. Hal tersebut
dapat menjadi lebih tinggi risikonya jika selama kehamilan ibu memiliki
penyakit penyerta seperti asma, kelainan jantung, dan lainnya. Dalam
pemantauan kesehatan dan kesejahteraan bayi dan neonatus yaitu dengan
melakukan asuhan pada 6-48 jam setelah lahir (KN1), umur 3-7 hari (KN 2),
dan umur 8-28 hari (KN 3) (Kemenkes RI, 2021, h. 117). Dalam mengurangi
risiko yang terjadi, upaya yang dilakukan penulis untuk Ny. T dalam
kehamilan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin,
melakukan kolaborasi dengan dr. Sp.OG, untuk perencanaan persalinan, dan
melakukan kunjungan neonatal.
Pada data yang diperoleh dari RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan kasus
Preeklamsia sejumlah 59 kematian ibu dibulan januari yang mengalami pada
dengan Preeklamsia SC tahun 2024 berjumlah sekitar 1.037 ibu bersalin.
Salah satu risiko tinggi pada kehamilan yaitu kek sebanyak sekitar (27%).
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil
judul Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif pada Ny. T dengan kek
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan, tahun
2025” dengan harapan dapat mencegah komplikasi – komplikasi yang timbul
selama hamil, persalinan, nifas, dan neonatus dan menangani penyulit yang
ada
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam Laporan
Tugas Akhir ini adalah “Bagaimanakah penerapan asuhan kebidanan
Komprehensif pada Ny. T di Desa Rowocacing Wilayah Kerja Puskesmas
kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2025
C. Ruang Lingkup
Sebagai batasan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis hanya
membatasi tentang “Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.T di Desa
5
Rowocacing Wilayah Kerja Puskesmas kedungwuni I Kabupaten Pekalongan
Tahun 2024 pada tanggal 16 November 2024 sampai tanggal 1 Maret 2025.
D. Penjelasan Judul
Untuk menghindari perbedaan persepsi, maka penulis akan menguraikan
tentang judul dalam Laporan Tugas Akhir yaitu :
1. Asuhan Kebidanan Komprehensif
Adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh penulis sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa dan
masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan
asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
neonatus. Asuhan yang diberikan penulis kepada Ny. T berdasarkan sekor pudji
Rohyati ibu memiliki faktor risiko sebagai berikut: Ibu Hamil sekor 2 sehingga
dikategorikan kehamilan Risiko Tinggi dilanjutkan dengan asuhan masa
persalinan ,nifas, bayi baru lahir normal, dan neonatus sesuai dengan standar
kewenangan kebidanan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
2. Ny.T
Seorang wanita yang berusia 25 tahun, hamil anak pertama, belum pernah
keguguran yang mendapat asuhan mulai 30 minggu sampai 42 hari
nifas, bayi baru lahir normal, dan neonatus sesuai dengan standar kewenangan
kebidanan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
3. Desa Rowocacing
Merupakan desa yang berada di Kabupaten Pekalongan. Batas wilayah bagian
utara berbatasan dengan Desa Pakis Putih, bagian selatan berbatasan dengan
Kecamatan Doro Kota Pekalongan, bagian barat berbatasan dengan Desa
Kecamatan Wonopringgo, dan bagian timur berbatasan dengan Desa Langkap
Kota Pekalongan.
4. Puskesmas Kedungwuni I
Puskesmas Kedungwuni I merupakan tempat pelayanan kesehatan serta
fasilitas kesehatan untuk masyarakat di wilayah Kedungwuni Kabupaten
Pekalongan.
6
E. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan kebidanan Ibu Hamil pada Ny. T di Desa
Rowocacing sesuai dengan kewenangan bidan di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan tahun 2025 sesuai dengan standar,
kompetensi, kewenangan, dan didokumentasikan dengan benar.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data dasar secara subjektif dan objektif
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada Ny.T Di RSUD Kajen
Tahun 2024
b. Mampu melakukan interpretasi data ibu bersalin pada Ny.T dengan Di
RSUD Kajen Tahun 2024
c. Mampu mengantisipasi masalah yang akan timbul dari kondisi yang
terjadi pada Ny.T Di RSUD Kajen Tahun 2024.
d. Mampu mengidentifikasi tindakan segera, tindakan intervensi, tindakan
konsultasi, kolaborasi atau rujukan berdasarkan pada Ny.T Di RSUD
Kajen Tahun 2024.
e. Mampu memberikan rencana asuhan kebidanan sesuai keadaan dan
kebutuhan pada Ny.T Di RSUD Kajen Tahun 2024.
f. Mampu melakukan implementasi secara efisien, efektif dan aman rencana
asuhan yang akan diberikan pada Ny.T Di RSUD Kajen Tahun 2024.
g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan setelah diberikan asuhan kebidanan
kehamilan pada Ny.T Di RSUD Kajen Tahun 2024.
F. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapat memahami, menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil dengan faktor risiko
sangat tinggi.
2. Bagi Bidan
Dapat memberikan motivasi kepada bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan sebagai bahan evaluasi dan peningkatan program khususnya
7
yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil dengan faktor
risiko sangat tinggi
3. Bagi Puskesmas
Dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil dengan faktor risiko
sangat tinggi.
G. Metode Pengumpulan Data
Adapun beberapa metode dalam pengumpulan data yang dilakukan penulis
meliputi :
1. Anamnesa
Anamnesa adalah pengkajian dengan sistem wawancara yang
memberikan pertanyaan pertanyaan untuk mendapatkan data ibu untuk
mengetahui keadaan kehamilan, riwayat penyakit dan apa yang dirasakan
oleh ibu (Sekar & Arum, 2021). Anamnesa yang dilakukan oleh penulis
kepada pasien, suami pasien, dan keluarga pasien untuk mendapatkan data
subjektif, pada Ny. T meliputi identitas, keluhan yang dirasakan, riwayat
kesehatan pasien dan keluarga, riwayat menstruasi, riwayat seksual,
pengetahuan tentang kehamilan, pola kehidupan sehari hari, seputar
pengetahuan persalinan, pengetahuan saat nifas, bayi baru lahir, dan
neonatus.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yaitu proses pengumpulan data yang dilakukan oleh .
penulis untuk mengetahui data obyektif Ny. T meliputi :
a) Inspeksi
Inspeksi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh penulis
kepada Ny. T dengan cara melihat atau mengamati. Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan mengetahui kesimetrisan suatu area tubuh, perubahan warna,
adanya lesi sampai luka atau perubahan-perubahan yang sifatnya patologis
pada daerah yang diperiksa.
8
b) Palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis kepada Ny.
T dengan cara meraba menggunakan telapak tangan. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pada Ny.T, adanya
kelainan atau tidak. Pemeriksaan palpasi meliputi, leher, dada, abdomen,
dan pemeriksaan leopold.
c) Perkusi
Perkusi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh penulis
kepada Ny. T dengan cara meletakkan ketukan langsung kepermukaan
tubuh seperti pemeriksaan punggung dan refleks patella.
d) Auskultasi
Auskultasi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis kepada
Ny. T dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh
menggunakan stetoskop dan dopler untuk mendengarkan detak jantung ibu,
pernapasan, pada abdomen untuk mendengarkan frekuensi dan keteraturan
detak jantung janin.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Hemoglobin
Pemeriksaan Hemoglobin merupakan pemeriksaan untuk
mengetahui kadar hemoglobin dan mendeteksi adanya faktor risiko
seperti anemia. Penulis melakukan pemeriksaan hemoglobin kepada Ny.
T dengan menggunakan alat HB digital. Pemeriksaan menggunakan HB
digital dilakukan sebanyak 2 kali pada usia kehamilan trimester 3 tanggal
07 Desember 2024 dan 12 Januari 2025.
b. Pemeriksaan urine
1) Pemeriksaan Protein Urine
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah Ny. T
mengalami preeklamsi atau tidak, penulis melakukan pemeriksaan
protein urine dengan menggunakan cairan asam asetat dan urine.
Dilakukan pemeriksaan pada masa kehamilan Trimester III pada
tanggal 16 November 2024 dan tanggal 12 Januari 2025.
9
2) Pemeriksaan Urine Glukosa
Pemeriksaan ini dilakukan pada Ny. T dengan mengambil sampel
urine untuk diketahui ada atau tidaknya glukosa urine dan merupakan
screening terhadap diabetes melitus gestasional. Dilakukan
pemeriksaan masa kehamilan Trimester III pada tanggal 16
November 2024 dan tanggal 12 Januari 2025.
4. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menulis kembali
berdasarkan informasi yang diperoleh dari klien yang mengalami peristiwa
tersebut. Studi dengan melihat buku KIA dan pemeriksaan hasil USG ibu.
Pemeriksaan laboratorium penunjang yang dilakukan oleh petugas
laboratorium pada Ny. T di Puskesmas Kedungwuni I meliputi pemeriksaan
HbSAg, pemeriksaan VCT untuk mendeteksi HIV/AIDS, dan USG yang
bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan janin terutama
perkembangan otak, jantung dan fungsi organ lainnya (Kasmiati, 2023)
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi Proposal Ini, maka ini
terdiri dari 5 BAB :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang uraian gambaran mengenai permasalahan yang akan
dibahas yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup,
penjelasan judul, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode pengumpulan
data dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang tinjauan teori, konsep dasar asuhan kehamilan, kehamilan
dengan usia <35tahun, persalinan normal manajemen kebidanan,
pendokumentasian kebidanan, dan landasan hukum kebidanan yang terdiri
dari pelayanan kebidanan dan kompetensi bidan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang penerapan asuhan kebidanan Kehamilan pada Ny. T umur
25 tahun di Desa Rowocacing Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I
10
Kabupaten Pekalongan tahun 2024-2025 yang dilakukan oleh penulis dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan
didokumentasi dengan metode SOAP.
BAB IV PEMBAHASAN
Menganalisa kasus serta asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien
berdasarkan teori yang sudah ada.
BAB V PENUTUP
Simpulan mengacu pada perumusan tujuan kasus, sedangkan saran
mengaju pada manfaat yang belum tercapai. Saran ditujukan untuk pihakpihak yang terkait dalam pelaksanaan asuhan dan pengambilan kebijakan
dalam program kesehatan ibu dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan
masyarakat di suatu negara. Menurut WHO (2024), Jumlah kematian ibu
masih sangat tinggi mencapai 287.000 perempuan meninggal selama dan
setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2020. Tingginya jumlah
kematian ibu di berbagai wilayah di dunia mencerminkan kesenjangan dalam
akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan kesenjangan
pendapatan. Penyebab kematian tertinggi pada ibu hamil dan persalinan yaitu
pendarahan hebat, infeksi setelah melahirkan, tekanan darah tinggi selama
kehamilan (preeklamsia dan eklampsia), komplikasi persalinan dan aborsi
yang tidak aman (Aida Fitriani, DDT. et al., 2022)
Berdasarkan data Sensus Penduduk (2020) di Indonesia, AKI melahirkan
mencapai 189 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB mencapai 16,85 per
1.000 kelahiran hidup. Di Indonesia, jumlah kematian ibu terdapat 4.005 pada
tahun 2022 dan meningkat menjadi 4.129 pada tahun 2023. Sementara,
jumlah kematian bayi mencapai 20.882 pada tahun 2022 dan meningkat
29.945 pada tahun 2023. Penyebab kematian ibu tertinggi disebabkan adanya
hipertensi dalam kehamilan atau disebut eklampsia dan perdarahan.
Kemudian, kasus kematian bayi tertinggi yakni bayi berat lahir rendah
(BBLR) atau prematuritas dan asfiksia (Kemenkes RI, 2024)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, prevalensi risiko KEK pada ibu
hamil di Jawa Tengah mencapai 23,2%, sementara pada perempuan yang
tidak hamil sebesar 20,2%. Ibu hamil yang mengalami KEK berisiko
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang dapat
berkontribusi pada peningkatan risiko kematian lbu hamil dengan status KEK
dapat memengaruhi proses persalinan, seperti menyebabkan persalinan yang
sulit dan lama, persalinan prematur, perdarahan pasca-persalinan, dan
peningkatan kasus persalinan dengan operasi. Selain itu, KEK pada ibu hamil
2
juga berisiko berdampak negatif pada pertumbuhan janin, termasuk
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
bayi, kematian janin dalam kandungan, serta kelahiran dengan berat badan
lahir rendah (BBLR). KEK dapat dicegah sejak dini melalui pemenuhan gizi
yang baik, pengaturan berat badan ideal, serta penerapan pola hidup sehat dan
gizi seimbang sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Berdasarkan hasil
Pemantauan Status Gizi di Indonesia tahun 2016, prevalensi ibu hamil yang
berisiko mengalami KEK masih cukup tinggi, yaitu sebesar
79,3%..(Haryanti, 2019). Ibu hamil dengan kondisi KEK memiliki potensi
yang lebih besar untuk mengalami anemia dibandingkan dengan ibu hamil
yang tidak mengalami kondisi tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh pola
konsumsi makanan yang tidak seimbang serta penyerapan makanan yang
kurang optimal selama kehamilan (Shinta, 2021).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana seseorang
mengalami kekurangan asupan energi dan protein secara terus-menerus
dalam jangka waktu lama. Menurut World Health Organization (WHO), KEK
pada ibu hamil didefinisikan sebagai kondisi dengan Lingkar Lengan Atas
(LILA) kurang dari 23,5 cm, yang mencerminkan status gizi kurang sebelum
dan selama kehamilan (WHO, 2021).
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan pendekatan pelayanan
kebidanan yang berfokus pada kebutuhan individual perempuan dan
keluarganya, dengan memberikan asuhan yang berkelanjutan mulai dari masa
prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, hingga bayi baru lahir. Konsep
asuhan ini menekankan pada prinsip woman-centered care, evidence-based
practice, dan continuity of care yang melibatkan kerja sama tim multidisiplin
(ICM, 2019).
Dalam konteks penanganan KEK, asuhan kebidanan komprehensif
memiliki peran strategis karena mampu mengidentifikasi masalah secara dini,
memberikan intervensi yang tepat, melakukan monitoring berkelanjutan, dan
melibatkan keluarga serta masyarakat dalam proses penyembuhan.
3
Pendekatan ini sejalan dengan filosofi kebidanan yang menekankan pada
pencegahan, promosi kesehatan, dan pemberdayaan perempuan.
Pengakhiran dari kehamilan dengan PEB salah satunya persalinan
dengan SC, hal ini dipertimbangkan dari tingkat kekambuhan asma, usia ibu,
dan faktor risiko lainnya. Persalinan SC membutuhkan pengawasan yang
lebih ketat, bukan hanya saat melahirkan saja tetapi juga pada masa nifas, ibu
masih rawan untuk mengalami perdarahan. Persalinan SC memiliki risiko
lima kali lebih besar terjadi komplikasi dibanding persalinan normal. Faktor
yang paling banyak adalah faktor anastesi, pengeluaran darah oleh ibu selama
proses operasi, komplikasi penyulit, endometritis, tromboplebitis,
embolisme, pemulihan bentuk dan letak rahim menjadi tidak sempurna
(Suarniti, Budiani, Sekarini, 2021).
Masa nifas (postpartum) merupakan periode kritis baik bagi ibu maupun
bayinya, sehingga seorang ibu yang mengalami fase nifas membutuhkan
perawatan khusus untuk memperbaiki kondisi kesehatan tubuhnya termasuk
dengan perhatian terhadap penyembuhan luka dengan perawatan dan
meningkatkan asupan nutrisi terutama protein, hal ini penting dilakukan
karena apabila luka tersebut tetap terbuka maka akan menjadi jalur masuknya
kuman yang dapat menyebabkan infeksi (Purnani W, 2019). Menurut
penelitian Norman, et al (2017) risiko komplikasi pada ibu nifas post SC
37,8% lebih tinggi daripada ibu nifas dengan persalinan spontan. Risiko
komplikasi yang dapat terjadi pada ibu nifas post SC seperti cedera kandung
kemih, cedera pada pembuluh darah, cedera pada usus dan infeksi pada rahim
yang disebabkan oleh bakteri sehingga dapat mengganggu proses involusi
uterus. Oleh karena itu, dalam mengurangi risiko komplikasi pada masa nifas
tersebut upaya yang dilakukan penulis untuk Ny.T dengan mengajarkan
perawatan luka post SC, pemberian dan pemantauan nutrisi untuk percepatan
penyembuhan luka, dan melakukan kunjungan nifas sesuai dengan standar
kunjungan nifas.
Bayi dan neonatus dengan riwayat pertumbuhan janin terhambat
memiliki risiko BBLR 35,2%, asfiksia 27,4%, infeksi 3,4%, kelainan
4
kongenital 11,4%, dan lain-lain 22,5% menurut penelitian Laila pada tahun
2017 tentang Gambaran Faktor Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat
(PJT) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa Sleman. Hal tersebut
dapat menjadi lebih tinggi risikonya jika selama kehamilan ibu memiliki
penyakit penyerta seperti asma, kelainan jantung, dan lainnya. Dalam
pemantauan kesehatan dan kesejahteraan bayi dan neonatus yaitu dengan
melakukan asuhan pada 6-48 jam setelah lahir (KN1), umur 3-7 hari (KN 2),
dan umur 8-28 hari (KN 3) (Kemenkes RI, 2021, h. 117). Dalam mengurangi
risiko yang terjadi, upaya yang dilakukan penulis untuk Ny. T dalam
kehamilan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin,
melakukan kolaborasi dengan dr. Sp.OG, untuk perencanaan persalinan, dan
melakukan kunjungan neonatal.
Pada data yang diperoleh dari RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan kasus
Preeklamsia sejumlah 59 kematian ibu dibulan januari yang mengalami pada
dengan Preeklamsia SC tahun 2024 berjumlah sekitar 1.037 ibu bersalin.
Salah satu risiko tinggi pada kehamilan yaitu kek sebanyak sekitar (27%).
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil
judul Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif pada Ny. T dengan kek
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan, tahun
2025” dengan harapan dapat mencegah komplikasi – komplikasi yang timbul
selama hamil, persalinan, nifas, dan neonatus dan menangani penyulit yang
ada
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam Laporan
Tugas Akhir ini adalah “Bagaimanakah penerapan asuhan kebidanan
Komprehensif pada Ny. T di Desa Rowocacing Wilayah Kerja Puskesmas
kedungwuni I Kabupaten Pekalongan Tahun 2025
C. Ruang Lingkup
Sebagai batasan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis hanya
membatasi tentang “Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.T di Desa
5
Rowocacing Wilayah Kerja Puskesmas kedungwuni I Kabupaten Pekalongan
Tahun 2024 pada tanggal 16 November 2024 sampai tanggal 1 Maret 2025.
D. Penjelasan Judul
Untuk menghindari perbedaan persepsi, maka penulis akan menguraikan
tentang judul dalam Laporan Tugas Akhir yaitu :
1. Asuhan Kebidanan Komprehensif
Adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh penulis sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa dan
masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan
asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
neonatus. Asuhan yang diberikan penulis kepada Ny. T berdasarkan sekor pudji
Rohyati ibu memiliki faktor risiko sebagai berikut: Ibu Hamil sekor 2 sehingga
dikategorikan kehamilan Risiko Tinggi dilanjutkan dengan asuhan masa
persalinan ,nifas, bayi baru lahir normal, dan neonatus sesuai dengan standar
kewenangan kebidanan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
2. Ny.T
Seorang wanita yang berusia 25 tahun, hamil anak pertama, belum pernah
keguguran yang mendapat asuhan mulai 30 minggu sampai 42 hari
nifas, bayi baru lahir normal, dan neonatus sesuai dengan standar kewenangan
kebidanan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
3. Desa Rowocacing
Merupakan desa yang berada di Kabupaten Pekalongan. Batas wilayah bagian
utara berbatasan dengan Desa Pakis Putih, bagian selatan berbatasan dengan
Kecamatan Doro Kota Pekalongan, bagian barat berbatasan dengan Desa
Kecamatan Wonopringgo, dan bagian timur berbatasan dengan Desa Langkap
Kota Pekalongan.
4. Puskesmas Kedungwuni I
Puskesmas Kedungwuni I merupakan tempat pelayanan kesehatan serta
fasilitas kesehatan untuk masyarakat di wilayah Kedungwuni Kabupaten
Pekalongan.
6
E. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan kebidanan Ibu Hamil pada Ny. T di Desa
Rowocacing sesuai dengan kewenangan bidan di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan tahun 2025 sesuai dengan standar,
kompetensi, kewenangan, dan didokumentasikan dengan benar.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data dasar secara subjektif dan objektif
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada Ny.T Di RSUD Kajen
Tahun 2024
b. Mampu melakukan interpretasi data ibu bersalin pada Ny.T dengan Di
RSUD Kajen Tahun 2024
c. Mampu mengantisipasi masalah yang akan timbul dari kondisi yang
terjadi pada Ny.T Di RSUD Kajen Tahun 2024.
d. Mampu mengidentifikasi tindakan segera, tindakan intervensi, tindakan
konsultasi, kolaborasi atau rujukan berdasarkan pada Ny.T Di RSUD
Kajen Tahun 2024.
e. Mampu memberikan rencana asuhan kebidanan sesuai keadaan dan
kebutuhan pada Ny.T Di RSUD Kajen Tahun 2024.
f. Mampu melakukan implementasi secara efisien, efektif dan aman rencana
asuhan yang akan diberikan pada Ny.T Di RSUD Kajen Tahun 2024.
g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan setelah diberikan asuhan kebidanan
kehamilan pada Ny.T Di RSUD Kajen Tahun 2024.
F. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapat memahami, menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil dengan faktor risiko
sangat tinggi.
2. Bagi Bidan
Dapat memberikan motivasi kepada bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan sebagai bahan evaluasi dan peningkatan program khususnya
7
yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil dengan faktor
risiko sangat tinggi
3. Bagi Puskesmas
Dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil dengan faktor risiko
sangat tinggi.
G. Metode Pengumpulan Data
Adapun beberapa metode dalam pengumpulan data yang dilakukan penulis
meliputi :
1. Anamnesa
Anamnesa adalah pengkajian dengan sistem wawancara yang
memberikan pertanyaan pertanyaan untuk mendapatkan data ibu untuk
mengetahui keadaan kehamilan, riwayat penyakit dan apa yang dirasakan
oleh ibu (Sekar & Arum, 2021). Anamnesa yang dilakukan oleh penulis
kepada pasien, suami pasien, dan keluarga pasien untuk mendapatkan data
subjektif, pada Ny. T meliputi identitas, keluhan yang dirasakan, riwayat
kesehatan pasien dan keluarga, riwayat menstruasi, riwayat seksual,
pengetahuan tentang kehamilan, pola kehidupan sehari hari, seputar
pengetahuan persalinan, pengetahuan saat nifas, bayi baru lahir, dan
neonatus.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yaitu proses pengumpulan data yang dilakukan oleh .
penulis untuk mengetahui data obyektif Ny. T meliputi :
a) Inspeksi
Inspeksi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh penulis
kepada Ny. T dengan cara melihat atau mengamati. Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan mengetahui kesimetrisan suatu area tubuh, perubahan warna,
adanya lesi sampai luka atau perubahan-perubahan yang sifatnya patologis
pada daerah yang diperiksa.
8
b) Palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis kepada Ny.
T dengan cara meraba menggunakan telapak tangan. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pada Ny.T, adanya
kelainan atau tidak. Pemeriksaan palpasi meliputi, leher, dada, abdomen,
dan pemeriksaan leopold.
c) Perkusi
Perkusi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh penulis
kepada Ny. T dengan cara meletakkan ketukan langsung kepermukaan
tubuh seperti pemeriksaan punggung dan refleks patella.
d) Auskultasi
Auskultasi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis kepada
Ny. T dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh
menggunakan stetoskop dan dopler untuk mendengarkan detak jantung ibu,
pernapasan, pada abdomen untuk mendengarkan frekuensi dan keteraturan
detak jantung janin.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Hemoglobin
Pemeriksaan Hemoglobin merupakan pemeriksaan untuk
mengetahui kadar hemoglobin dan mendeteksi adanya faktor risiko
seperti anemia. Penulis melakukan pemeriksaan hemoglobin kepada Ny.
T dengan menggunakan alat HB digital. Pemeriksaan menggunakan HB
digital dilakukan sebanyak 2 kali pada usia kehamilan trimester 3 tanggal
07 Desember 2024 dan 12 Januari 2025.
b. Pemeriksaan urine
1) Pemeriksaan Protein Urine
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah Ny. T
mengalami preeklamsi atau tidak, penulis melakukan pemeriksaan
protein urine dengan menggunakan cairan asam asetat dan urine.
Dilakukan pemeriksaan pada masa kehamilan Trimester III pada
tanggal 16 November 2024 dan tanggal 12 Januari 2025.
9
2) Pemeriksaan Urine Glukosa
Pemeriksaan ini dilakukan pada Ny. T dengan mengambil sampel
urine untuk diketahui ada atau tidaknya glukosa urine dan merupakan
screening terhadap diabetes melitus gestasional. Dilakukan
pemeriksaan masa kehamilan Trimester III pada tanggal 16
November 2024 dan tanggal 12 Januari 2025.
4. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menulis kembali
berdasarkan informasi yang diperoleh dari klien yang mengalami peristiwa
tersebut. Studi dengan melihat buku KIA dan pemeriksaan hasil USG ibu.
Pemeriksaan laboratorium penunjang yang dilakukan oleh petugas
laboratorium pada Ny. T di Puskesmas Kedungwuni I meliputi pemeriksaan
HbSAg, pemeriksaan VCT untuk mendeteksi HIV/AIDS, dan USG yang
bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan janin terutama
perkembangan otak, jantung dan fungsi organ lainnya (Kasmiati, 2023)
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi Proposal Ini, maka ini
terdiri dari 5 BAB :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang uraian gambaran mengenai permasalahan yang akan
dibahas yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup,
penjelasan judul, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode pengumpulan
data dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang tinjauan teori, konsep dasar asuhan kehamilan, kehamilan
dengan usia <35tahun, persalinan normal manajemen kebidanan,
pendokumentasian kebidanan, dan landasan hukum kebidanan yang terdiri
dari pelayanan kebidanan dan kompetensi bidan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang penerapan asuhan kebidanan Kehamilan pada Ny. T umur
25 tahun di Desa Rowocacing Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I
10
Kabupaten Pekalongan tahun 2024-2025 yang dilakukan oleh penulis dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan
didokumentasi dengan metode SOAP.
BAB IV PEMBAHASAN
Menganalisa kasus serta asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien
berdasarkan teori yang sudah ada.
BAB V PENUTUP
Simpulan mengacu pada perumusan tujuan kasus, sedangkan saran
mengaju pada manfaat yang belum tercapai. Saran ditujukan untuk pihakpihak yang terkait dalam pelaksanaan asuhan dan pengambilan kebijakan
dalam program kesehatan ibu dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Referensi
Aida Fitriani, DDT., M.K. et al. (2022) Penyebab Kematian Ibu dan Bayi di Dunia:
Analisis WHO. Jakarta: Kesehatan Global Press, PT Mahakarya Citra Utama
Group.
Anitasari dan Tandiama (2018), Penaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Masa
Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo Tahun 2017.
Jurnal Fenomena Kesehatan Vol 01 No 02 Oktober 2018. Stikes Kurnia Jaya
Persada Palopo.
Anjani, A. D., Evriana & Nita , 2018. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir,
Neonatus, dan Anak. Yogyakarta : Diva Press .
Aritonang, J. & Simanjuntak , T. O., 2021. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada
Masa Nifas Disertai Kisi-Kisi Soal Ujian Soal Ujian Kompetensi. Yogyakarta:
Penerbit DEEPUBLISH .
Chairunnisa , R. O., Juliarti & Widia, 2022. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru
Lahir Normal di PMB Hasna Dewi Kota Pekanbaru. Jurnal Terkini, p. 1.
Dartiwen dan Nurhayati Yati. (2019), Asuhan Kebidanan pada Kehamilan,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Depkes RI (2001), Pelayanan Kebidanan, Jakarta
Desi Fitriani, Wayherlis Apriani, Putri Sari (2019). Hubungan Jarak Kehamilan dan
Paritas Dengan Kejadian Preeklamsi di RSUD DR. M Yunus Bengkulu. Jurnal
Sains Kesehatan Vol. 26 No. 3 Desember 2019. Program Studi DIV Kebidanan
STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
Desiyani, Nani. (2018), Fisiologi Manusia Siklus Reproduksi Wanita, Jakarta:
Penebar Plus.145
[Dinkes Jateng] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2019. Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah.
Dinas Kesehatan Kabupaten pekalongan (2022), Profil Kesehatan Kabupaten
Pekalongan Tahun 2022. Kajen 2022
Fauziah, A. (2021) ‘Gambaran Kehamilan Risiko Tinggi’, Naskah Publikasi
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan, p. 22.
Fatmawati, L., 2020. DIKTAT KEPERAWATAN MATERNITAS BAYI BARU
LAHIR. Gresik: s.n.
Gustri, Y. (2016). Determinan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 7 (3) : 209-217.
Retrieved from : http://www.jikm.unsri.ac.id/in dex.php/jikm/article/download
/426/pdf
Intan, P. and Ismiyatun, N. (2020) ‘Deteksi Dini Kehamilan Beresiko’, Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 8(1), pp. 40– 51. Available at:
http://jurnal.stikescendekiautamakud us.ac.id/index.php/JKM/article/view/ 565.
Irfan, Rahmatulah. (2019), Menjalani Kehamilan dan Persalinan yang Sehat,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jamil, S. N. & Sukma, F. H., 2017. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi Balita,
dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Press Media .
Kunang , A. & Sulistianingsih , A., 2023. Buku Ajar Asuhan Persalinan dan Bayi
Baru Lahir dengan Avidance Based Midwifery. pertama ed. Purbalingga :
AUREKA MEDIA AKSARA .
Kurniarum , A., 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Pertama
ed. s.l.:Pusdik SDM Kesehatan.
Kusmiyati, Yuni dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.146
Kusuma , D. C. R. et al., 2022. ASUHAN NEONATUS DAN BAYI BARU LAHIR
DENGAN KELAINAN BAWAAN. PERTAMA ed. Padang: PT GLOBAL
EKSKUTIF TEKNOLOGI .
Kemenkes RI. 2018. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan (Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan). Kemenkes RI. Jakarta.
Musfirah, Rifai, Abdul (2021), Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Imunisasi
Tetanus Toksoid Ibu Hamil, Jurnal Ilmiah Kesehatan Snadi Husada Vol 10 No 02
Desember 2021
Mutmainnah, Annisa Ui; Johan, Herni; Llyod, Sephanie Sorta;, 2017. Asuhan
Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir. Pertama ed. Samarinda: Penerbit Andi.
Nugroho, T, 2014, Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Kehamilan, Nuha Medika,
Yogyakarta.
Noviyati, Putri Rahardjo dkk. (2022), Asuhan Kebidanan Kehamilan, Medan:
Yayasan Kita Menulis.
Puspita, P.P.D. (2021) ‘Gambaran Kehamilan Risiko Tinggi Dan Keteraturan
Antenatal Care di Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas
Klungkung I’, Repository Poltekkes Denpasar, 7(2), pp. 107–15.
Royda, D., Wati, L. S., & Purwanti, T. (2017). Asuhan Kebidanan Komprehensif
Pada Ny.“S” Giiip10011 Uk 33 Minggu Dengan Primi Tua Sekunder Di Polindes
Jatirejo Diwek Jombang. Jurnal Kebidanan, 7(1).
Rochjati, (2011). Skrinning Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya : AUP
Rukiyah AY. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta Timur: Trans Info Media;
2013.
Sari, Ayu Yulia (2016) Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Kehamilan,
Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL), Nifas, dan Keluarga Berencana Pada Ny. M
Umur 24 Tahun G1P0A0 Dengan Suspect Hamil 5 Minggu 4 Hari di Desa147
Alasmalang Wilayah Kerja Puskesmas II Kemranjen. Program Studi Kebidanan D
III Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Septiasari, R.M. and Mayasari, D. (2023) ‘Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Kehamilan - Google Books’, Rena Cipta Mandiri, p. 184.
Siti et al. (2023) Buku Ajar Buku Ajar Asuhan Kebidana Pada Kehamilan,
Kmedika.
Siti, M. (2024) ‘Buku Ajar Asuhan Kehamilan DIII Kebidanan Jilid III’, pp. 39–
49.
Yuliani, R, D, Musdalifah, U & Suparmi 2017, Buku Ajar Aplikasi Asuhan
Kebidanan Ter-Update, Jakarta: CV. Trans Info Media
Yulianasari, D., Sari, D. R., Agustina, E. & Puspita, R., 2020. PENYULUHAN
TENTANG MANFAAT KONSUMSI TABLET FE BAGI IBU HAMIL DI
DUSUN SUKAJAYA I RT 01 & 02 DESA KURUNGAN NYAWA
KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 202. Jurnal
Perak Malahayati, Volume 2, p. 6.
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
William, R., & Zanurt, C. (2019). Post Natal Care of Mother and Newborn.Jenewa:
Book press.
Wulandari, Rr. Catur Leny dkk. (2021), Asuhan Kebidanan Kehamilan, Bandung:
CV Media Sains Indonesia.
Zuraida, 2016. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KUNJUNGAN NEONATUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK
KILINGAN. JURNAL HUMAN CARE , Volume 1 NO , p. 11
| Properti | Nilai Properti |
|---|---|
| Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
| umpp.pekalongan@yahoo.com | |
| Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
| Telepon | (0285) 7832294 |
| Tahun | 2025 |
| Kota | Pekalongan |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Negara | Indonesia |