ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.R DI DESA KARANGDOWO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Nella Indriyani, Lia Dwi Prafitri
Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.R DI DESA KARANGDOWO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk menilai tidak saja derajat kesehatan perempuan tetapi juga derajat kesejahteraan perempuan. Penurunan AKI merupakan salah satu target yang perlu kerja keras (Off Track) dalam Pembangunan Kesehatan Pasca 2015 atau Pembangunan Berkelanjutan 2030 Kementrian Kesehatan RI dalam SDG's (Sustainable Development Goals) yaitu pada Goals ketiga (Kemenkes RI, 2016). Sustainable Development Goals (SDG's) menargetkan pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2007 angka kematian ibu melahirkan tercatat sekitar 288 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI 2014, h.1).rnPada umumnya 80-90% kelahiran akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis (Saifuddin 2010,h. 281). Menurut WHO kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20 dan 89% dengan menetapkan Hb 11 gram % sebagai dasarnya. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%, ibu nifas sebesar 45,1%. Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85%. Presentase ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 yang sebesar 83,3%. Meskipun pemeritah sudah melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan tujuan menurukan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi (Kementrian Kesehatan RI, 2013).rnBanyak angka kejadian anemia menurut Simanjuntak sekitar 70% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia akibat kekurangan gizi, upaya pencegahan dan penanggulangan yang harus dilakukan adalah pencegahan, penemuan dan penanggulangan dan atau rujukan untuk semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama kehamilan ibu hamil harus dilakukan pencegahan kadar Hb dalam darah ibu pada trimester I dan III untuk mengetahui apakah ibu mengalami anemia atau tidak. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu yaitu dengan cara meningkatkan kesehatan ibu dan status gizi ibu terutama pada ibu hamil sampai berakhirnya masa nifas dan memberikan tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan (Manuaba 2010, h.239).rnMenurut Proverawati (2010, h.131) hasil persalinan pada wanita yang menderita anemia 12-28% angka kematian janin 30% kematian perinatal, dan 7-10% angka kematian neonatal. Mengingat besarnya dampak buruk dari anemia pada wanita hamil dan janin, maka perlu perhatian yang cukup terhadap masalah ini. Pencegahan komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir, mencegah terjadinya komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hiportemia, dan asfiksia bayi baru lahir (Prawirohardjo 2014, h.334).rnMemberikan asuhan rutin dan pemantauan selama persalinan dan setelah bayi lahir dalam partograf sebagai alat bantu untuk membuat suatu keputusan klinik (Prawirohardjo 2014, h.335), oleh sebab itu diperlukan asuhan persalinan yang memadai selama persalinan dalam upaya mecapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi (Saifuddin 2009, h.101). Memberikan asuhan dan pemantauan ibu dan bayi baru lahir, termasuk dalam masa nifas dini secara rutin. Asuhan ini akan memastikan ibu dan bayinya berada dalam kondisi aman dan nyaman (Prawirohardjo 2014, h. 355).rnCakupan pelayanan kesehatan pada ibu nifas pada tahun 2013 sebesar 94,06% dan pada tahun 2014 sebesar 95,16% (Profil Kesehatan Jawa Tengah 2014, h.51). anemia pada saat nifas dapat terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi puerperium, terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan, dan mudah terjadi infeksi mamae. Sehingga kunjungan nifas dilakukan paling sedikit 4 kali. Hal ini dilakkukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah terjadinya masalah (Ambarwati 2009, h.119). rnPelayanan kesehatan bayi tahun 2014 rata-rata sudah mencapai target > 90% kabupaten tertinggi dicapai oleh Kabupaten Magelang dan paling rendah Kabupaten Wonosobo (Profil Kesehatan Jawa Tengah 2014, h.69). Periode neonatal merupakan periode paling kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi karena pada periode ini terjadi transisi dari kehidupan dalam kandungan yang merupakan perubahan drastis. Proses transisi ini menuntut perubahan fisiologis yang bermakna dan efektif oleh bayi, guna memastikan kemampuan bertahan hidup (Saputra 2014, h.15).rnBerdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2017, di Kabupaten Pekalongan terdapat angka kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 9715 (56,15%) ibu hamil dari jumlah sasaran 17.300 ibu hamil di Kabupaten Pekalongan. Sedangkan di Puskesmas Kedungwuni II terdapat angka kejadian ibu hamil dengan anemia sebesar 870 orang (93,5%) dari jumlah seluruh sasaran ibu hamil 930 orang di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II. Jumlah ibu bersalin di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2017 adalah 15.890 orang, dari jumlah ibu bersalin tersebut didapatkan hasil ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan 15.378 (97,7%), sedangkan jumlah ibu bersalin di Puskesmas Kedungwuni II sebesar 842 orang (53%) (Dinkes Kabupaten Pekalongan tahun 2017).rnBerdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk membuat Laporan Tugas Akhir asuhan kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. R di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Tahun 2018â€.rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2018 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |