Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN


Pengarang : Nailin Nadhiyah, Suparni, Risqi Dewi Aisy


Kata Kunci   :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

BAB IrnPENDAHULUANrnA. Latar Belakang MasalahrnPenurunan Angka Kematian Ibu per 100 ribu kelahiran hidup masih sangat lamban untuk mencapai target Millinium Development Goals (MDGs). Diperkirakan setiap tahunnya 300.000 ibu di dunia meninggal saat melahirkan dan 99 % kematian ibu terjadi di Negara bekembang. Menurut Data Survei Demografi (SDKI) menyebutkan pada tahun 2012 tingkat kematian ibu melahirkan mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Tingkat kematian ibu melahirkan meningkat tahun 2012, pada tahun 2007 angka kematian ibu melahirkan tercatat sekitar 288 per 100.000 kelahiran hidup (BKKBN 2012).rnAngka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan, laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila di bandingkan dengan Angka Kematian Ibu Pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup (Depkes 2012, h. 13). Kematian ibu di Indonesia didominasi oleh tiga penyebab kematian perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Proporsi ketiga penyebab kematian ini telah berubah, dimana perdarahan dan infeksi semakin menurun sedangkan hi kehamilan proporsinya semakin meningkat, hampir 30% kematian ibu di indonesia pada tahun pertensi dalam kehamilan (HDK) dalamrnkehamilan proporsinya semakin meningkat, hampir 30% kematian ibu di indonesia pada tahun 2011 disebabkan oleh HDK. Penyebab tidak langsung kematian ibu ini antara lain adalah penyebab anemia, kurang energi kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak) (Saifudin 2009, h.6).rnMenurut World Healt Organization kejadian anemia kehamilan berikut antara 20 dan 89 % dengan menetapkan Hb 11 gr % (gr/dl) sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang cukup tinggi. Angka anemia kehamilan 3,8 % pada Trimester I pada Trimester II 13,6 %, 24,8 % pada Trimester III (Manuaba 2010, h.237-238). Menurut Saifudin (2009, h.281) frekuensi ibu hamil dengan anemia di indonesi relative tinggi yaitu 63,5 %.rnAnemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 g % pada trimester 1 dan 3 atau kadar ˂ 10,5 gr % pada trimester 2 (Saifudin 2009, h. 281). Anemia sedang adalah kurang darah yang ditandai dengan kadar Hbnya yaitu 7-8 gr/dl, sedangkan anemia ringan adalah kurang darah yang ditandai dengan kadar Hbnya yaitu ˂7 gr/dl. Anemia selama kehamilan akibat peningkatan volume darah merupakan anemia ringan. Anemia yang lebih berat dapat meningkatkan resiko tinggi anemia pada bayi (Proverawati 2011, h. 128-129).rnPenyebab anemia pada kehamilan bisa disebabkan beberapa faktor yaitu makanan yang kurang bergizi, gangguan pencernaan dan malabsorpsi, kurangnya zat besi dalam makanan (kurang zat besi dalam diit), kebutuhan zat besi yang meningkat, kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain, dan penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lainnya (Proverawati 2009, h,76). Anemia defisiensi zat besi merupakan anemia yang paling umum terjadi selama kehamilan, mempengaruhi 15% sampai 50% wanita hamil. Keadaan ini di identifikasi sebagai anemia fisiologis pada kehamilan (Barbara 2005, h.248).rnPeningkatan yang tidak proporsional dalam hasil volume plasma menyebabkan hemodilusi (Hidremia Kehamilan). HCT menurun dan anatara 38 dan 45 % pada wanita sehat yang tidak hamil sampai sekitar 34 % selama kehamilan tunggal dan sampai 30 % selama akhir kehamilan (Proverawati 2011, h.217). Pada kehamilan relative terjadi anemia karena hemodilusi dengan peningkatan volume 30 % sampai 40 % yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu jumlah meningkatkan sel darah 18 sampai 30 % dan hemoglobin sekitar 19 %. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 gr%, dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5 sampai 10,9 % (Manuba 2010, h. 238). rnAkibat anemia pada kehamilan dapat terjadi persalinan prematur, dapat terjadi abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, dapat terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb ˂6 gr%), molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD) (Manuaba 2010, h. 240). Pada kala nifas dapat menyebabkan infeksi puerperium, anemia pada kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae (Manuaba 2010, h. 240). Setiap kehamilan dalam perkembangannya mempunyai resiko mengalami komplikasi atau penyulit. Oleh karena itu, pelayanan antenatal harus dilakukan secara rutin, sesuai standar terpadu untuk pelayanan antenatal yang berkualitas. Pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas secara menyeluruh meliputi yaitu pelayanan kesehatan dan konseling gizi agar kehamilan yang sehat, deteksi dini masalah penyakit atau penyulit pada kehamilan, persalinan yang aman, antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan pada penyulit/komplikasi, penatalaksanaan kasus serta rujukan yang tepat.rnBerdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Pekalongan adalah sekitar 39 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Jumlah ibu hamil di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2014 adalah 16.590 orang. Di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II didapatkan data selama satu tahun angka kejadian tetinggi di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II adalah anemia yaitu sebanyak 121 ibu hamil dengan prosentase 13,8%. rnBerdasarkan latar belakang tersebut penulis penulis tertarik untuk membuat Laporan Tugas Akhir “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. N di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan”, sehingga dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan sesuai dengan wewenangnya bidan. rnrn

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2015
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia