Image Description

Publikasi

Karya Ilmiah Mahasiswa

Pencarian Spesifik

Kunjungan

Web Analytics

Detail Record


Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN REMAJA PADA NY.N DI DESA KAUMAN KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN


Pengarang : Yesi Alfiyatul Karomah, Isyti'aroh, Emi Nurlae


Kata Kunci   :ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN REMAJA PADA NY.N DI DESA KAUMAN KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IrnPENDAHULUANrnrnA. Latar BelakangrnKehamilan adalah proses fisiologis normal. Sebagian besar kehamilan tidak memerlukan intervensi bermakna oleh tenaga professional, karena proses reproduksi alami terjadi sesuai dengan pola biologis. Kehamilan normal mengubah sistem fisiologis secara bermakna, yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita dan janin. Stressor yang paling sering dilaporkan oleh wanita adalah berkaitan dengan gejala fisik, citra tubuh, kesejahteraan janin, perubahan pola hidup, gangguan emosi, dan kekhawatiaran tentang masalah dalam kehamilan, persalinan dan kelahiran (Reeder 2011, h. 449).rnWorld Health Organization (WHO ) mendifinisikan masa remaja sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa dengan batasan usia 10-24 tahun. Istilah remaja berasal dari kata adolescence yang artinya tumbuh untuk mencapai kematangan. Perkembanagn lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup pematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock 1991, dikutip dalam Ali & Asrori 2011, h. 9). Pandangan ini didukung oleh Piaget yang menjelaskan secara psikologis, remaja merupakan usia dimana individu menjadi terintegrasi kedalam masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama. Oleh karena itu, remaja sering kali disebut dengan fase mencari jati diri atau fase topan dan badai (Ali & Asrori 2011, h. 9).rnKehamilan bisa menjadi dambaan, tetapi dapat menjadi suatu malapetaka apabila kehamilan itu dialami oleh remaja yang belum menikah, kehamila pada usia remaja memilki resiko medis yang cukup tinggi, karena pada masa remaja ini, alat reproduksi belum matang untuk melakukan fungsinya. Rahim (uterus) baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 tahun, karena pada usia ini fungsi hormonal melewati masa kerjanya yang maksimal. Rahim pada seorang wanita mulai mengalami kematangan saat usia 14 tahun yang ditandai dengan dimulainya menstruasi. Pematangan rahim dapat pula dilihat dari perubahan ukuran rahim secara anatomis pada seorang wanita, ukuran rahim berubah sejalan dengan umur dan perkembangan hormonal (Kusmiran, 2011, h. 35-36).rnDari pantauan, Rabu (29/5), angka 35 anak per seribu kehamilan di kalangan remaja meningkat menjadi 48 per seribu untuk tahun 2013. Dari data tersebut BKKBN mencatat peningkatan ini mencapai 10 persen dari tahun sebelumnya Deputi Bidang Advokasi Penggerakan Informasi BKKBN, Hardiyanto, mengatakan, peningkatan angka kehamilan dan pernikahan dini pada usia remaja merupakan pekerjaan rumah bagi BKKBN, khususnya Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) di setiap Desa dan Kelurahan (Republika,n2013).rnMeningkatnya jumlah kehamilan pada usia remaja di Indonesia dikeluhkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui survey kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) (2007) menunjukan bahwa remaja perempuan dan remaja laki- laki usia 15-24 tahun menyatakan pernah melakukan hubungan seksual pranikah masing-masing 1 % pada wanita dan 6 % pada pria. Pengalaman berpacaran remaja Indonesia cenderung semakin berani dan terbuka; berpegangan tangan (laki-laki 69% dan perempuan 68,3%), berciuman (laki-laki 41,2% dan perempuan 29,3%) dan meraba/ merangsang (laki-laki 26,5% dan perempuan 9,1%). Menurut survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI), tahun 2012 angka kehamilan remaja pada kelompok usia 15-19 tahun mencapai 48 dari 1.000 kehamilan (Ramadhan, 2013). rnDi Jawa Tengah sendiri pada tahun 2010, tercatat seks pranikah mencapai 98 kasus dan kehamilan pranikah mencapai 85 kasus, dari semua kejadiannya sekitar 51,4% dilakukan oleh remaja berusia 10-19 tahun (Amalia, 2011). Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan (2014) pada 6 bulan terakhir masalah yang menonjol dikalangan remaja antara lain NAPZA (155 kasus), aborsi (22 kasus), hamil diluar nikah (36 kasus), dan HIV (57 kasus).rnDi wilayah Puskesmas Kesesi 1 pada tahun 2014, tercatat kehamilan pada usia remaja 11- 21 tahun mencapai 70 kehamilan dari 672 jumlah seluruh kehamilan di wilayah kerja Puskesmas kesesi 1 yang terdiri dari 13 desa (Buku kehamilan, 2014). Berdasarkan studi pendahuluan serta fenomena yang ada dimasyaakat yang ditunjan dengan data-data diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan Asuhan keperawatan Pada Remaja diwilayah Puskesmas Kesesi 1 (Buku kehamilan, 2014).

Referensi

-


Properti Nilai Properti
Organisasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email [email protected]
Alamat Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan
Telepon (0285) 7832294
Tahun 2015
Kota Pekalongan
Provinsi Jawa Tengah
Negara Indonesia