ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.F G1P0A0 HAMIL 35 MINGGU 5 HARI DI DESA KARTIJAYAN KABUPATEN PEKALONGAN
Pengarang : Nur Khikmaeni, Isyti'aroh
Kata Kunci   :G1P0A0 HAMIL 35 MINGGU 5 HARI
Kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma yang akhirnya hidup, tumbuh, dan berkembang menjadi janin, lama kehamilan normal 280 hari (9 bulan 7 hari) dari hari pertama haid terakhir Saifudin, 2008 (dalam Prihartini, 2015). Faktor yang mempengaruhi kematian ibu bisa disebabkan oleh yang pertama kehamilan dengan perdarahan seperti pembulu darah pecah, polip mulut rahim dan luka pada mulut rahim, perdarahan yang membahayakan pada trimester ke tiga yang mengalami perdarahan plasenta previa (pembentukan ari – ari yang menutupi jalan lahir). Kedua bisa disebabkan oleh kehamilan dengan kematian janin dalam rahim bisa menyebabkan pembenkuan darah dapat menimbulkan infeksi dalam rahim. Ketiga kehamilan dengan preeklamsi dan eklamsi yang berkelanjutan dengan batas tambahan kejang atau koma. Tetapi menurut Direktur Jenderal Kesehatan Keluarga Kemenkes Eni Gustina, tingginya angka kematian pada ibu dipengaruhi status kesehatan dan gizi yang rendah. Pada 2015 angka kematian ibu tergolong masih tinggi yaitu ada 305 ibu meninggal dari 100.000 orang (Pratiwi, 2015).rnDilihat dari status kesehatan perempuan, khususnya ibu hamil, berdasarkan data prevalensi kesehatan, sekitar 28,8% ibu hamil menderita hipertensi. Hipertensi bisa mengakibatkan gangguan kardiovaskular yang menjadi faktor penyebab kematian pada ibu saat melahirkan. Selain itu, 32,9% ibu hamil mengalami obesitas dan 37,1% menderita anemia, bisa disebabkan faktor gizi dan asupan makanan yang kurang (Astuti, 2016).rnKematian bayi bisa juga disebabkan oleh kelahiran dengan prematur berat badan janin kurang dari 2,5 kg dan umur kurang dari 36 minggu. alat – alat fital (otak, jantung, paru, dan ginjal) belum sempurna sehingga mengalami kesulitan dalam beradaptasi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik (Manuaba, 2009) Pada tahun 2016, angka kematian bayi mengalami penurunan hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka kematian bayi (AKB) mencapai 25,5 ada sekitar 25,5% kematia setiap 1.000 bayi yang lahir. Selama beberapa tahun terakhir AKB pernah mencapai angka 68. Namun AKB di Indonesia masih termasuk tinggi dibandingkan dengan Negara yang lain seperti Malaesia dan Singapura yang sudah dibawa di bawah 10 kematian per 1.000 kelahiran bayi. Kematian bayi merupakan salah satu indikator sensitif untuk mengetahui derajat kesehatan suatu Negara dan bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa, tinggihnya kematian bayi pada usia satu tahun menunjukan masih rendah kualitas sektor kesehatan di Negara tersebut. (katadata, 2016)rnDari laporan cukupan ASI esklusif Kabupaten Pekalongan tahun 2016 bahwa dari 27 pukesmas yang ada dikabupaten Pekalongan, Puskesmas Wiradesa memiliki cakupan kunjungan ke 4 tertinggi yaitu sebesar 1114 atau 95,3%, sedangkan angka cakupan pemberian ASI esklusif hanya sebesar 0,95 (Dinas kesehatan, 2016). Setelah penulis melakukan studi pendahuluan pada ibu hamil primigravida trimester III diwilayah desa Kertijayan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan dari 3 ibu hamil primigravida belum mengetahui tentang manajemen ASI esklusif.rn
Referensi
-
Properti | Nilai Properti |
---|---|
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan |
[email protected] | |
Alamat | Jl. Raya Pekajangan No. 1A Kedungwuni Pekalongan |
Telepon | (0285) 7832294 |
Tahun | 2017 |
Kota | Pekalongan |
Provinsi | Jawa Tengah |
Negara | Indonesia |