Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PRODUK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI PEGADAIAN SYARIAH PEKALONGAN

Pengarang : Anggit Nirmala, Muhammad Fithrayudi Triatmaja

Kata Kunci   :SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PRODUK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI PEGADAIAN SYARIAH PEKALONGAN

Pendapatan masyarakat yang tinggi dapat menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat, dapat mencukupi kelangsungan hidup masyarakat dan dapat mencukupi kesejahteraan masyarakat. Tetapi peluang kerja yang tersedia tidak dapat menampung semua masyarakat yang mencari pekerjaan karena tidak sebandingnya para pencari kerja dengan peluang yang tersedia, yang membuat beberapa masyarakat lebih termotivasi untuk memulai usaha mereka sendiri (Ratnasari, 2022). Dengan meningkatkan kualitas usaha yang dijalani oleh masyarakat dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pemberian tambahan modal dapat meningkatkan kualitas usaha masyarakat dikarenakan masyarakat dapat memproduksi lebih banyak barang dan menyesuaikan penawaran dengan permintaan konsumen. Sehingga masyarakat dapat memiliki pendapatan yang lebih dari biasanya disebabkan stok barang yang memadai. Pemberian tambahan modal dalam hal ini diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan para masyarakat yang terlibat dalam usahanya untuk membuatnya lebih berkembang (Rahma, 2020). 2 Semakin bertambahnya tingkat keuntungan maka pendapatan juga akan bertambah, oleh karena itu beban pajak yang diterima negara juga akan semakin tinggi. Pemberian tambahan modal bertujuan untuk meningkatkan volume usaha yang dijalani masyarakat sehingga pendapatan yang diterima dapat terpenuhi sesuai target yang diharapkan, keterbatasan modal menyebabkan lemahnya hasil pendapatan yang diterima. Modal merupakan sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh masyarakat untuk proyek yang melibatkan produksi atau investasi masa depan karena modal yang lemah tidak dapat untuk mengembangkan usahanya. Memberikan fasilitas kredit kepada masyarakat dapat membantu memecahkan masalah terkait modal kerja yang lemah, karena lembaga keuangan memiliki peranan yang penting dalam pemberian layanan kredit untuk kelancaran usaha masyarakat (Rahma, 2020). Pada saat ini masyarakat sangat antusias terkait layanan kredit yang disebabkan oleh fakta bahwa usaha yang saat ini beroperasi mengalami masalah penurunan pendapatan dikarenakan covid yang masih melanda. Untuk mencapai program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan menggunakan bunga yang tidak memberatkan masyarakat, Pemerintah bekerja sama dengan lembaga keuangan lainnya. Lembaga keuangan selain pemerintah juga mempromosikan skema subsidi KUR untuk membantu masyarakat dalam memperoleh modal usaha. Seperti PT Pegadaian yang mulai menawarkan program KUR dengan konsep sesuai dengan syariah pada Juni 2022. KUR Pegadaian Syariah merupakan fasilitas yang disediakan Pegadaian untuk pinjaman nasabah yang mempunyai usaha produktif sebagai dana 3 kepada pengembangan usaha dengan pelaksanaan menggunakan prinsip dasar islami dan tanpa jaminan (Rahma, 2023). KUR yang ditawarkan oleh PT Pegadaian merupakan jenis KUR Super Mikro dengan batas pinjaman hingga Rp. 10.000.000 dan jangka waktu dari 12 hingga 36 bulan dengan angsuran yang sangat terjangkau per bulan, nasabah dapat mengatur sesuai dengan keuangan yang mampu dikeluarkan per bulan. Awalnya program KUR memiliki tingkat margin atau munah enam persen per tahun dengan pinjaman maksimal Rp. 10.000.000 namun kini tingkat mu'nah tersebut telah dikurangi menjadi tiga persen per tahun. Tujuan dari KUR yakni untuk meningkatkan daya saing UMKM, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mendorong pengembangan hubungan kerja dan tenaga kerja (Rahma, 2023).

Referensi

-