Publikasi

Detail Record

Kembali Ke sebelumnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.R DI DESA TOSARAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2019

Pengarang : Naeli Khusna Fitriani, Fitriyani, Milatun Khanif

Kata Kunci   :Persalinan dengan seksio caesaria atas indikasi oligohidramnion

Kematian ibu dapat disebabkan oleh kematian langsung dan tidak langsung. Kematian ibu secara tidak langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul selama kehamilan, misalnya anemia (Kemenkes RI 2013, h. 160). Anemia dapat menyebabkan kekurangan asupan zat besi pada ibu hamil yang dapat menambah risiko perdarahan dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Riskesdas tahun 2018 jumlah prevelensi ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 48,9%. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah selama kehamilan sebesar 73,2%. Setiap kehamilan tidak selalu berakhir dengan persalinan normal, salah satu cara pengeluaran janin dalam kandungan yaitu dengan cara pembedahan yang biasa disebut dengan seksio sesarea. Indikasi yang sering dilakukan sectio sesarea yaitu pada ibu hamil dengaa plasenta previa, kehamilan kembar, prolaps tali pusat, fetal distress, letak lintang serta postmatur dengan oligohidramnion. Alasan utama meningkatnya resiko pada janin postterm adalah distress janin intrapartum yang merupakan konsekuensi dari penekanan tali pusat yang berkaitan dengan oligohidramnion(Purwoastuti & Walyani 2015, hh. 119-122).Dari hasil penelitian Sumelung, Kundre dan Karundeng (2013) di Manado menyatakan bahwa dari 330 ibu bersalin 167 responden bersalin dengan tindakan seksio caesarea, 4 faktor yang paling berperan dalam peningkatan angka kejadian secsio caesarea yaitu gawat janin (oligohidramnion) 31,14% persalinan tidak maju 27,55% preeklampsia 24,55% dan panggul sempit 16,76%.

Referensi

-